Saya secara pribadi dan Kepala Sekolah, membangun komunikasi yang baik di lingkungan tempat saya tinggal, yang berada di sekitar perumahan. Kebanyakan dari mereka, menyekolahkan anaknya di SD yang lain. Dengan alasan lingkungan sekolah yang banjir dan perhatian guru yang kurang disiplin dengan peserta didik.
Berbagai masukan dari orang tua yang mempunyai anak di tahun ini bersekolah di kelas 1, saya diskusikan dengan guru di rapat sekolah. Masukan tersebut merupakan refleksi dan evaluasi tindak lanjut masukan dari masyarakat.
Sambutan positif masyarakat sekitar di luar dugaan, yang biasa jumlah siswa baru tidak lebih dari 12 orang, tahun ini bisa sesuai ekspetasi kuota kelas yang diajukan yaitu 2 kelas.Â
Berkat kerjasama dan kerja keras para guru menjaring peserta didik baru di tahun ajaran ini, menghilangkan image bahwa sekolah ini susah mendapatkan murid. Dan sekolah yang mengalami banjir, tidak menjadi sebab orang tua murid menyekolahkan anaknya di sekolah ini.
Semoga perhatian pemerintah daerah dan pusat, melalui Kemendikbud terhadap fasilatas sarana prasarana sekolah yang lebih baik lagi, untuk mendapatkan bantuan pembangunan sekolah yang bebas banjir dapat di wujudkan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H