Selain sarana prasarana sekolah yang masih minim, yaitu belum adanya ruangan UKS, kantin sehat buat siswa. Dan juga sarana laboratorium IT, bagi peningkatan kemampuan digital siswa dan Asesmen berbasis komputer (ANBK) yang dilaksanakan oleh Kemendikbud setiap tahunnya.
Banyak Rumah Dinas Sekolah yang rusak berat
Di sekitar sekolah juga di dapati banyak bangunan rumah dinas sekolah yang sudah rusak berat dan tidak ditempati oleh guru dan penjaga sekolah. Rumah-rumah rusak tersebut terbengkalai begitu saja, rusak dimakan usia dan diakibatkan banjir.
Andaikan di bangun ulang, dan dijadikan ruang fasilitas sekolah yang belum ada di sekolah ini tentu sangat berguna dan bermanfaat bagi siswa dalam proses pembelajaran. Misalnya di jadikan ruang laboratorium, UKS dan kantin sehat.
Kalau untuk perpustakaan, sekolah ini sudah mempunyai bangunan yang bagus, dan dibangun agak tinggi, sehingga ketika banjir tidak mengalami kiriman lumpur.
Untuk melakukan perbaikan tingkat sedang pada bangunan sekolah yang mengalami kerusakan karena banjir, sesuai aturan tidak diperbolehkan menggunakan dana sekolah bersumber dari BOSP atau BOSDA yang diberikan Pemerintah. Kerusakan bangunan sekolah tingkat sedang dan berat melalui dana bantuan umum (DAU) atau khusus (DAK) yang telah dianggarkan oleh Pemerintah.
Meningkatnya Jumlah Siswa baru
Ada hal yang menarik di tahun ajaran baru ini, saat proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah yang saya pimpin. Peningkatan jumlah murid cukup banyak, hingga mencapai 40 siswa, dan mendapatkan 2 rombel kelas 1, sesuai dengan kuota yang diajukan tahun ini.