"Niat adalah benih dari segala tindakan. Tanamkan dengan hati yang bersih, dan biarkan ia tumbuh menjadi karya yang membuahkan hasil. Jika kita kehilangan arah, nyalakan kembali semangat yang ada dalam diri untuk menemukan jalan pulang ke tujuan. Meski ombak terkadang mengguncang, tetaplah berlayar dengan keyakinan dan tekad yang kuat."
Setelah selesai, mengikuti Program Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 7 Kota Samarinda, dan menjadi Guru Penggerak, dengan mengikuti Pendidikan CGP selama 6 bulan. Saya fokus mencari pengalaman sebagai Kepala Sekolah. Dibulan ke-4, saat mengikuti CGP, saya dipercaya oleh Pemerintah Kota Samarinda, melalui Disdikbud Kota Samarinda, diangkat menjadi Kepala Sekolah.Â
Seleksi menjadi Pengajar Praktik (PP) Calon Guru Penggerak, yang diadakan Kemendikbud, beberapa angkatan CGP tidak pernah saya ikuti. Ada CGP Angkatan 10 dan 11 yang terlewatkan.
Baru ini, saya mengikuti kembali seleksi sebagai Calon Fasilitator Guru Penggerak Daerah Khusus (Dasus) dan Intensif. Mengapa saya tertarik, termotivasi mengikutinya?.Â
Apa itu Fasilitator Dasus dan Intensif?
Fasilitator dasus dan intensif, adalah para pendamping yang bertugas memfasilitasi para calon guru penggerak (CGP) yang mempunyai keterbatasan untuk mengkases internet, dan juga berada di daerah yang terpencil, jauh, dan mempunyai tingkat kerawanan dari segi keamanan.
Untuk bisa mengikuti seleksi fasilitator CGP Dasus dan intensif ini berasal dari lulusan guru penggerak angkatan 1-8, pengajar praktik (PP) CGP Â dari beberapa angkatan. Dan diutamakan yang pernah bertugas di daerah tertinggal, terdepan, terluar, biasa dikenal dengan istilah 3T.Â
Saya merasa tertantang untuk mengikutinya. Walaupun belum pernah bertugas di daerah 3T, setidaknya yang mendekatinya, yaitu terpencil dan tertinggal. Pernah bertugas di daerah tersebut, selama 10 tahun.
Pengalaman di daerah terpencil, transmigrasi, di tahun 1997, sama saja bertugas di daerah 3T. Karena karakteristik lingkungannya kurang lebih mirip, yaitu tidak ada listrik, air susah, dan belum ada sinyal handphone.
Saat saya mengikuti Coaching clinic, yang diadakan Kemendikbud untuk Calon Fasilitator Dasus dan Intensif Angkatan 20 tahun 2024, ada 2924 peserta yang mengikuti seleksi fasil, dan yang mengklik kirim berkas hanya 28 peserta. Kok sedikit banget?. Apa sebabnya?.
Menjadi seorang Fasil Guru Penggerak, bukanlah perkara yang mudah. Ada esai yang harus diselesaikan dengan jumlah karakter tertentu, dan tidak boleh plagiarisme. Ditambah ada paper based Interview, yang terdiri 10 paket modul yang harus di selesaikan jawabannya.
Selain itu, juga melengkapi curiculum vitae, dan dokumen penting yang harus di unggah. Dan yang terpenting adalah izin dari atasan. Karena guru atau Kepala Sekolah dari guru penggerak atau pengajar praktik yang dinyatakan lulus, akan menjadi fasilitator yang bertatap muka langsung dengan CGP yang berada di daerah khusus (Dasus).