***
Akhirnya, kedua Pelaut Tua tersebut terbangun. Diikuti oleh Danesh. Seorang wanita berumur, mendekati dan memeluk pelaut tua, yang disebut Daeng.Â
"Sudah Pak, sudah tua, jangan macam-macam.". Kata wanita berumur tersebut, yang ternyata isterinya.
"Ia Pak, hampir saja Bapak lewat!." timpal seorang anak perempuan. Anak tersebut, anak terakhir Daeng. Dia, datang bersama Ibunya, karena diberi tahu oleh Rendi. Kedua Pelaut Tua tersebut, sangat dikenal oleh waiter dan waitress di kafe Kopi Kong Djie.
Cuman mengherankan saja, keduanya bisa tersesat ke masa depan. Dimana Kota ini, di tahun 2045 mempunyai kendaraan mobil sejenis taksi kemana-mana bisa terbang layaknya pesawat.
Menjadi kenyataan. Apa yang diberitakan tentang Ibu kota Negara (IKN) Nusantara, yang merupakan Ibu kota negara baru, pengganti Jakarta.
Ketiganya, bersepakat tidak akan menceritakan, apa yang telah mereka lihat di masa depan. Biarlah, katanya menjadi rahasia mereka bertiga.Â
Dan biar juga, orang lainnya mengetahui, seperti dulu, tidak ada telepon genggam, tapi sekarang ada. Berbicara tanpa menggunakan kabel, bisa dibawa kemana-mana. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H