***
Belum habis kebingungan Danesh, ketika, dia mendongak keatas, terlihat lintasan yang melengkung, memanjang, dan berliuk-liuk diatas komplek perdagangan tersebut.Â
Terlihat kendaraan panjang, sejenis kereta cepat di daerah Pulau Jawa. Hanya saja, kereta tersebut, berjalan sangat cepat dan terbalik.
Apa yang dilihatnya, membuat Danesh terkagum-kagum. Belum lagi pengunjung di sekitar jalan menggunakan kacamata biasa, dengan bantalan muka.
"Bukankah ini kacamata virtual Reality?. Wow, kacamata tersebut, di 2045, bisa digunakan untuk menelepon dengan penggunanya meraba-raba . Canggih sekali!." ujar Danesh.
Bahkan, ada yang sedang menelepon melalui hologram dan proyeksi 3 dimensi. Ada juga yang menelepon, membuka seperti lembaran kertas. Kemudian dilipat-lipat. Dan dimasukkan kedalam tas atau saku celana.Â
"Rupanya, apa yang di gambarkan di masa kini, di masa depan menjadi kenyataan, luar biasa!." sergahnya.
Danesh berkeliling kompleks pertokoan, yang terlihat mewah dengan desain serba modern. Suasana yang nyaman dirasakannya, saat berkeliling komplek perdagangan di sekitar berdirinya kafe Kopi Kong Djie.Â
Hanya yang berbeda, walaupun komplek perdagangan sangat modern, kafe Kopi Kong Djie tetap berornamen Kuno. Sehingga terlihat kontras dengan toko-toko, dan tempat berbelanja lainnya.
***