Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Telepon Umum

12 April 2024   11:51 Diperbarui: 12 April 2024   17:00 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak, rumah yang dulu berdiri disini, kemana ya, pemiliknya?." Aku bertanya dengan tetangga rumah yang berada persis disamping tanah kosong tersebut.

"Oh, sudah lama mas, pemiliknya pindah, semenjak suaminya Ibu yang tinggal disini meninggal dunia." jelasnya.

Aku hanya terdiam, setelah itu berpamitan, dan kembali pulang ke rumah. Sepanjang jalan, aku berpikir, padahal baru saja menelpon, melalui telepon tua di ujung perumahan edelweis. 

Yang membuatku tambah terkejut, dan tidak bisa menerima apa yang telah terjadi. Aku mencoba menghubungi seorang teman semasa kuliah, yang bertugas di kampung Lince di daerah utara, provinsi Kalimantan Timur.

Ternyata Lince juga sudah meninggal dunia, beberapa bulan yang lalu. Mobil yang dinaikinya, sepulang berziarah ke makam orang tuanya di kota B, tertimpa pohon tua yang berada dipinggir jalan raya.

Saat itu hujan deras berpetir. Pohon tua itu rebah, tersambar petir, dan terjatuh persis diatas atap mobil. Dan Lince yang berada di dalamnya, meninggal sesaat, sebelum sampai ke rumah sakit.

Ketika ditelepon umum di ujung perumahan Edelweis, suara Lince terdengar seperti biasa,  saat aku meneleponnya melalui telepon umum di tahun 1994, tiga puluh tahun yang lalu. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun