***
"Bagaimana dengan kebun Kurma Baisan?, Apakah masih menghasilkan buah?." tanya manusia terbelenggu tersebut lagi.
"Masih, masih. Kebun Kurma Baisan masih berbuah dengan lebatnya." jawab Tamim Ad-Dari.Â
Manusia raksasa tersebut menyeringai. Ia menatap tajam kepada Tamim Ad-dari beserta kru kapalnya.Â
"Apakah danau thobariyah (teberias) masih banyak airnya?. Dan apakah juga mata air Zughor masih digunakan untuk bertani?." tanyanya lagi.Â
Tamim Ad-dari menjawab pertanyaan manusia terbelenggu tersebut dengan jelas. Ia menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh manusia misterius tersebut.Â
"Baiklah, aku akan menjelaskan kepada kalian, siapa sebenarnya diriku. Ketahuilah oleh kalian, aku adalah Al-Masih Dajjal!." suara manusia raksasa tersebut menggelegar memenuhi ruangan tersebut.Â
"Apabila tempat-tempat yang kutanyakan tadi, sudah tidak mengalirkan air. Dan kebun Kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan Nabi kalian yang berasal dari Bangsa Arab itu telah diutus. Maka, dengan izin-Nya aku akan terbebas dari belenggu ini. Dan bila tanda itu satu persatu muncul, maka belenggu ini satu persatu akan terlepas dari anggota tubuhku." jelas Manusia, bergelar Al-masih Dajjal.
"Nanti, aku akan memasuki setiap negeri. Tak satupun negeri yang tidak kudatangi, kecuali dua tempat, yaitu Mekkah dan Madinah. Aku akan berkeliling dunia, dalam 40 malam.Â
***
Setelah mereka kembali kedaratan dan sampai di Jazirah Arab. Tamim bergegas menemui Nabi Muhammad SAW, dan menceritakan pengalamannya bertemu dengan sosok manusia yang menyebutkan dirinya sebagai Almasih Dajjal.Â