Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tamim Ad-Dari dan Rahasia Pulau Terlarang

29 Maret 2024   21:41 Diperbarui: 30 Maret 2024   18:25 1641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak pernah ya Tamim. Pulau ini rasanya juga tidak tercatat di dalam peta yang kita bawa?." Sesaat kemudian mereka terdiam. Hening. Sesunyi lautan yang tengah mereka arungi.

"Bagaimana kalau kita mendaratkan disana. Siapa tahu ada penduduk yang menghuni pulau tersebut. " Kata Tamim Ad-Dari diliputi rasa ingin tahunya.

***

Akhirnya mereka semua memutuskan untuk mendarat di pulau misterius tersebut. Pulau itu sunyi, hanya dihuni oleh suara angin yang berbisik  dan desauan daun-daun. Mereka berjalan melalui hutan lebat.

"Pulau ini rasanya tidak pernah disentuh oleh manusia. Mungkin kita semua adalah orang yang pertama kali, menginjakkan kaki di pulau ini." kata Tamim Ad-Dari dengan suara pelan. 

Tamim Ad-Dari beserta 30 orang kru kapal dibuat penasaran. Mereka terus berjalan memasuki pulau asing tersebut. Hingga akhirnya mereka menemukan sebuah bangunan tua yang terlupakan waktu.

Namun, begitu terkejutnya mereka ditengah perjalanan di pulau misterius tersebut, mereka bertemu dengan sesosok makhluk yang aneh.

***

Makhluk aneh tersebut berdiri tepat di depan Tamim Ad-dari dan kru kapalnya. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang sangat lebat, berwarna putih kecoklatan. Begitu tebal, sehingga sulit untuk melihat bentuk tubuhnya yang sebenarnya. Dan yang tambah aneh, sulit membedakan mana bagian depan dan belakang makhluk tersebut.

"Celakalah kamu, Kamu ini siapa?." tanya Tamim Ad-dari, sambil memandang makhluk tersebut. 

" Aku adalah Jassasah!." jawab makhluk tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun