Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dari Guru Biasa Menjadi Guru Penggerak (Sebuah Analisis)

17 Maret 2024   01:45 Diperbarui: 19 Maret 2024   09:40 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru yang mengikuti lokakarya di hari minggu, pendidikan calon guru penggerak (Dokumen pribadi)

Dengan diakuinya guru oleh pemerintah sebagai profesi maka lahirlah Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Selain itu diatur lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2017 yang merupakan perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru, yang mengatur tentang kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi pendidik.

***

Berbagai program kebijakan pemerintah berkenaan profesi guru seperti sertifikasi pendidik, program guru penggerak, bahkan disediakannya aplikasi PMM. Merupakan asupan positif bagi guru meningkatkan kompetensi dirinya terutama kemampuan digitalisasi.

Guru tidak harus alergi dengan kemajuan dunia teknologi saat ini. Apalagi guru saat ini merupakan generasi peralihan dari guru yang mengandalkan kemampuan analog menjadi teknologi digital.

Mengapa saya katakan demikian? Guru-guru berkemampuan era 80-an. Dengan media cetak, berupa tulisan dan mengajar menggunakan media pembelajaran biasa, teknik dan metode pembelajaran berceramah dan penugasan mulai pensiun.

Di sekolah-sekolah saat ini guru generasi pengangkatan sebagai PNS di tahun 80-an, mulai sedikit. Bahkan di beberapa sekolah dalam pengamatan penulis sudah tidak ada lagi. 

Berubah dengan generasi baru, para guru yang masih muda, dan menguasai kemampuan teknologi digital. Kalau guru semacam ini juga tidak dibiasakan menggunakan semacam aplikasi seperti PMM, apa jadinya guru-guru indonesia di masa depan?

***

Menjadi Guru sebuah pilihan

Menjadi guru memang sebuah pilihan yang penting dan berdampak besar. Jangan menjadikan guru itu sebuah pekerjaan tapi guru sebuah seni. Ingin kaya jangan menjadi guru - Cornelius conda (Dosen Bahasa Indonesia, Unmul)

Ice breaking disela kegiatan aksi nyata dan praktik baik berkenaan Kurikulum Merdeka bersama Guru dan Kepala Sekolah (Dokpri)
Ice breaking disela kegiatan aksi nyata dan praktik baik berkenaan Kurikulum Merdeka bersama Guru dan Kepala Sekolah (Dokpri)

Kalimat di atas merupakan perkataan dosen Bahasa indonesia dan Sastra saya waktu kuliah di sebuah kampus ternama di Kalimantan. Ucapan tersebut selalu diulang-ulang beliau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun