Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perjuangan Guru Pedalaman Demi PMM

5 Februari 2024   00:41 Diperbarui: 5 Februari 2024   00:57 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep penilaian Kinerja guru yang disama ratakan perlu kebijakan infrastruktur yang mendukung di daerah-daerah yang mengalami kesulitan akses transfortasi dan komunikasi internet.

Ketika seorang Kompasianer senior menulis, guru merasa terjajah aplikasi karena banyaknya keluhan guru-guru di media sosial tentang aplikasi penilaian kinerja guru yang terintegrasi dengan e-kinerja. 

Sibuk seminar online dan lupa jam mengajar. Bahkan katanya lupa waktu pagi, siang, sore, malam bahkan sampai subuh. Luar biasa sekali membaca tulisan tersebut. Kok ada guru yang seperti itu?.  program guru penggerak saja, tidak ada sampai subuh kegiatannya. Mungkin inilah yang disebut guru buser sejati.

Kalo dilakoni memang membuat lupa daratan. Bukan saja lupa jam mengajar, juga lupa keluarga baik anak, istri dan suami. Sebenarnya bukan karena PMMnya, tapi karena si guru sendiri juga yang salah pemahaman mengenai sertifikat yang didapatkan sebagai daya dukung.

Sertifikat yang diperoleh untuk memenuhi poin-poin tersebut, cukup dilaksanakan melalui Komunitas belajar (kombel) sekolah di luar jam pelajaran, mengajar. Sesuai kesepakatan bersama guru dan Kepala Sekolah. Dan sertifikat tersebut juga cukup Kepala Sekolah sendiri yang menanda tangani.

***

Sedangkan webinar bisa sekali atau dua kali dalam satu webinar mengikutinya. Sesuai kebutuhan rencana kinerja guru yang telah disusun dan disepakati. Mengapa harus mengikuti banyak webinar yang diadakan di PMM?

Disekolah saya sendiri dilaksanakan kegiatan bersama melalui kombel sekolah. Tak perlu keluar sekolah dan meninggalkan jam mengajar. Pelaksanaan observasi kelas juga dilakukan di sekolah bersama kepala sekolah sesuai jadwal yang telah di sepakati di PMM.

Hal terpenting jangan sampai merugikan hak anak untuk mendapatkan pendidikan. Dan mengorbankan waktu mengajar hanya demi mengejar sertifikat dan berbagai webinar. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun