Dari rangkaian pengukuhan guru penggerak Angkatan 7 kemaren, ada rangkaian yang harus diucapkan, dan diikrarkan bersama oleh Guru Penggerak.
Sebuah Komitmen bersama guru penggerak seangkatan. Dengan dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud), bapak H.Dr.Asli Nuryadin, S.Pd.,MM. Beliau memimpin semua Guru Penggerak yang hadir dan mengikuti pengukuhan mengucapkan bersama.
Kami, Guru Penggerak Kota Samarinda, siap menjadi Katalis Perubahan Pendidikan di Kota Samarinda dengan cara :
1. Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di kota Samarinda.
2. Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah.
3. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah.
4. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaboratif antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah.
5. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong "Weil-being" bagi ekosistem pendidikan di Kota Samarinda.
Kelima komitmen tersebut, terasa mudah diucapkan dilidah, tapi menjadi beban berat dan penuh tanggung jawab yang besar untuk dilaksanakan oleh setiap guru penggerak.
Diantara Kisah Guru Penggerak
Penulis mempunyai anggota kelompok yang telah ditetapkan sejak awal mengikuti pendidikan calon guru penggerak. Kami biasa berkolaborasi, baik diskusi, mengerjakan tugas, baik daring maupun luring.
Terkadang dikolaborasikan dengan kelompok lain. Namun setiap guru pengerak mempunyai kelompok induk. Kelompok saya terdiri dari guru SD, SMP dan SMK.Â
Saya dan bu Ari Kusuma dari jenjang SD. Sedangkan bu Hanik dari SMP, seorang guru Bimbingan dan Konsling (BK). Dan dua guru SMK, Pak Musleh yang juga seorang guru dan pengasuh pondok pesantren Syekh Syaikhona Kholil. Dan Ibu Juli Alfiah Nurliani dari SMKS Muhamadiyah. Biasa dipanggil Bu Juli.
Entah bagaimana, kelompok ini orangnya rada-rada gokil, susah serius. Karakternya rada-rada mirip. Ditambah dengan pengajar praktiknya yang berasal dari guru SMP. Biasa dipanggil Pak Ari. Yang mudah mengikuti gaya dan maklum dengan anggota kelompok ini.
Cuman sayang, saat pengukuhan kelompok ini tidak lengkap. Selama pengukuhan pun tak terlihat pengajar praktiknya. Hanya saya, Pak Musleh dan bu Ari yang hadir. Sedangkan dua orang plus pengajar praktik tidak menghadiri.