Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Tambangan yang Terlupakan

30 Agustus 2023   17:28 Diperbarui: 30 Agustus 2023   17:34 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik kapal kecil hias (gubang-bahasa Kutai) yang berada di bekas lubang tambangan batu bara (Dokumentasi pribadi/Riduannor)

***

Bekas Tambangan membuat lubang-lubang besar

Aktivitas penambangan Batu bara di Kalimantan Timur (Sumber gambar :  Google images/ dean cavalera)
Aktivitas penambangan Batu bara di Kalimantan Timur (Sumber gambar :  Google images/ dean cavalera)

Saat ini di Kota Samarinda, bak Kota yang dikepung oleh lubang-lubang tambang. Hampir di setiap kecamatan ada bekas lubang tambang yang ditinggalkan oleh pengusaha ketika batu baranya sudah habis.

Penambangan besar-besar baik legal maupun ilegal pastinya meninggalkan luka pada bumi. Pengikisan tanah, produksi air yang menurun, dan terjadinya penggusuran masyarakat adat setempat juga membuat hutan lindung makin rusak.

Masyarakat adat setempat merupakan penjaga kelestarian hutan lindung sekitar. Kearifan masyarakat suku dayak dengan filosofinya hutan dan alam sebagai warisan leluhur, budaya dan nilai-nilai religius yang menjadi bagian kehidupan mereka.

Bila musim hujan tiba, hujan yang dalam hitungan jam saja sudah mengakibatkan jalan-jalan kota tergenang banjir. Bahkan kiriman air berlumpur bisa mengenangi rumah-rumah warga sekitar bekas lubang tambang.

***

Hasil pembakaran batu bara sebagai bahan bakar juga berakibat perubahan iklim yang semakin memburuk akibat efek rumah kaca. Tambang batu bara pertama kali didirikan oleh perusahaan batu bara swasta pertama bernama Oost-Borneo Maatschapij yang menguasai pinggir sungai mahakam antara Samarinda sampai dengan tenggarong pada tahun 1888.

Lubang-lubang raksasa yang membentuk danau ketika hujan turun bak sebuah bendungan diatas gunung. Bisa dibayangkan bila terjadi musim hujan. Danau-danau bekas tambangan tersebut penuh terisi air yang bisa mengakibatkan banjir bah bila turun kelereng-lereng bukit dan lokasi tinggi bekas tambangan.

Pemanpaatan Danau bekas tambangan 

Bekas lubang Tambang batubara yang membentuk danau besar dijadikan tempat wisata (Dokumen pribadi/Riduannor)
Bekas lubang Tambang batubara yang membentuk danau besar dijadikan tempat wisata (Dokumen pribadi/Riduannor)

Lubang-lubang tambang yang telah ditinggalkan setelah batu baranya habis meninggalkan danau-danau besar ketika musim hujan. Danau-danau besar tersebar dimana-mana yang merupakan danau buatan tercipta dari bekas tambang batu bara.

Lubang bekas tambang batu bara yang menganga bila dimanpaatkan dengan baik justru menimbulkan keuntungan. Dan tentunya menghasilkan cuan bagi yang mengelolanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun