Penulis bersyukur langsung bisa mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) sesuai angkatan 7, tanpa harus menunggu dan bergabung dengan angkatan berikutnya.Â
***
Membuat Seleksi CGP sepi peminat?
Pada tulisan sebelumnya saya pernah membahas angkatan 8 yang sepi peminatnya. Banyak juga para guru yang terpengaruh dengan rumor-rumor yang beredar seputar guru penggerak.
Di kota tempat  penulis, hanya 5 orang guru SD yang dinyatakan lulus. Jumlah paling sedikit, dibandingkan dengan angkatan sebelumnya.Â
Lewat tulisan dikompasiana yang penulis sharing di WA Group pendidik yaitu KKG sekolah, kecamatan, bahkan di media sosial yang pemilik punyai tentang angkatan 8 yang sepi, membuat angkatan 9 dan 10 menjadi membludak, dan bersemangat para guru di daerah penulis mengikutinya.
Tercatat surat yang dikeluarkan ditjen GTK , para kandidat yang mengikuti undangan Coaching Clinic secara daring (Online) Â seleksi CGP Angkatan 9 dan 10 terdiri dari 1535 Kandidat Calon Guru Penggerak (CGP) Â dan 518 Kandidat Pengajar Praktik (PP) untuk wilayah Kalimantan Timur.
Sehari sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Samarinda juga mengadakan Coaching Clinic secara luring (tatap muka) di ruang (Aula) pertemuan lantai 4 Disdikbud Kota Samarinda.
***
Penulis bersyukur, di angkatan 9 dan 10 di Kota Samarinda  para guru bersemangat lagi mengikuti program pendidikan guru penggerak. Bahkan jumlahnya cukup lumayan banyak. Dan dukungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, untuk program CGP sangat tinggi.Â
Sosialisasi terus dilakukan, sampai batas waktu akhir pendaftaran. Komitmen Pak Asli nuryadin sebagai Kadisdikbud Kota Samarinda yang biasa disapa dengan Pak Asli juga tidak diragukan lagi komitmen beliau terhadap Program Pendidikan guru Penggerak.
Di angkatan 2 dan 5 yang telah lulus CGP dan telah menjadi Guru Penggerak telah beliau usulkan menjadi Kepala Sekolah. Dan telah dilantik oleh Walikota Samarinda menjadi penjabat Kepala Sekolah walaupun golongannya masih 3B dan masih muda.