Selain itu faktor keselamatan anak juga menjadi pertimbangan anak di larang membawa lato-lato ke sekolah. Lebih baik mencegah kejadian korban pada anak, daripada mengobati setelah kejadian akibat lato-lato.
Karena bila pasca kejadian, yang ada saling menyalahkan antara orang tua murid dan pihak guru dan sekolah. Kenapa tidak di larang. Kenapa sekolah membiarkan. Kenapa guru tidak mengawasinya.Â
Sejatinya guru bukanlah pengawas anak bermain lato-lato. Semua pihak harus menyadari bahaya yang mengintai bagi anak saat bermain lato-lato di sekolah.Â
Bermain lato-lato yang jelas mengganggu konsentrasi anak dalam belajar. Dan memberikan dampak yang kurang baik saat dimainkan di lingkungan sekolah.
Bagi rekan dan kompasianer mungkin punya saran dan komentar positif bagaimana mengatasi lato-lato yang lebih bijak lagi supaya tidak memakan korban. Walaupun lato-lato ada sisi positipnya juga, bisa membuat ketangkasan dan kegesitan tangan, serta katanya melatih konsentrasi siswa. Dan semua itu memerlukan penelitian lebih lanjut.
Silahkan Sahabat kompasianer yang budiman meninggalkan komentar dibawah artikel ini, Salam kompasianer (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H