Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Berburu Paket Belanja Online Tak Kunjung Dikirim Sampai ke Gudang Ekspedisi

4 Januari 2023   12:04 Diperbarui: 4 Januari 2023   12:15 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurir ekspedisi | Sumber gambar: Kompas.com

Mudahnya berbelanja melalui Marketplace, menjadi gaya hidup di era digital yang memudahkan setiap orang hanya klak-klik barang yang diinginkan sudah dikirim. Layanan yang baik, tepat waktu pengiriman oleh seller dan ekspedisi menambah kenyamanan konsumen.

Biasanya, bila kita berbelanja di sebuah e-commerce dibeberapa marketplace yang sudah terkenal, akan dikirimkan melalui jasa ekspedisi. Dan di dalam pengiriman barang konsumen setiap jasa ekspedisi dibatasi estimasi pengiriman.

Namun apa jadinya, setelah batas waktu estimasi barang tak kunjung datang. Ada apa ini?. Berbagai tanda tanya mulai bermunculan. Inilah yang terjadi di awal tahun 2023 yang saya alami, barang yang dikirimkan tak kunjung datang.

Pembeli secara online bisa mengecek progres pengiriman melalui aplikasi marketplace dimana berbelanja. Sampai dimana barang yang kita kirim berada. Kebetulan saat saya memesan sebuah baju, jasa ekspedisi yang mengirim secara random muncul ditransaksi e-commerce.

Ya saya klik saja tanda setuju, dan pengiriman yang tertera juga cukup cepat, 1-4 hari sampai ketujuan. Dengan estimasi satu hari setelah tahun baru 2023 barang sudah diperkirakan sampai ke alamat tujuan. 

Ini merupakan pengalaman pertama. Biasanya barang belanjaan online datang tepat waktu. Tapi kali ini sampai batas waktu ditentukan barang tidak diantar ketempat tujuan. 

Diaplikasi marketplace biasanya disediakan pelacakan resi pengiriman barang sampai dimana. Terlihat dari progres pengiriman ekspedisi barang sudah diterima oleh kurir di Samarinda tanggal 30 Desember 2022. Tapi barang tersebut tidak diantarkan kealamat tujuan. 

Pengalaman saya saat mengalami keterlambatan pengiriman dan barang tidak jelas berada dimana, saya melakukan beberapa langkah tindak lanjut, yaitu : 

Pertama Kontak dengan penjual barang

Saya melakukan chating dengan seller yang mengirimkan barang, untuk menanyakan kembali ke penyedia jasa ekspedisi. Baik kontak, telpon, ataupun wa CS jasa ekspedisi. Karena kebetulan waktu itu saya tidak bisa menghubungi Costumer Service jasa penyedia ekspedisi tempat barang dikirimkan. Dengan begini seller yang telah bertraksaksi bisa membantu agar barang sampai tujuan.

Menghubungi jasa ekspedisi melalui WA, atau kontak center

Saya menghubungi beberapa kali perusahaan jasa ekspedisi yang digunakan seller mengirim barang. Dari sini, CS jasa ekspedisi yang dihubungi dengan nomor tertentu, akan membuatkan pelaporan untuk diteruskan ke cabang ekspedisi yang menerima barang.

Mendatangi Kantor tujuan barang tiba

Kantor jasa ekspedisi barang yang dikirim sudah tidak beroperasional lagi | Dokumen pribadi
Kantor jasa ekspedisi barang yang dikirim sudah tidak beroperasional lagi | Dokumen pribadi

Dari kedua langkah diatas tidak membuahkan hasil, saya lalu mengambil inisiatif mendatangi kantornya yang tertera di aplikasi marketplace untuk melacak barang sampai dimana pengirimannya. Dari dua langkah diatas biasanya kita disuruh menunggu lagi untuk dilakukan investigasi internal minimal 2 hari. 

Sambil menunggu pelaporan investigasi internal dari kantor pusat jasa ekspedisi, saya mendatangi kantornya. Dan ternyata kantornya juga sudah tutup, dan pindah ke daerah lain yang berada di pusat pergudangan di Kota Samarinda.

Menurut, Karyawan jasa ekspedisi lain yang kantornya bersebelahan. Sempat bercerita, banyak juga orang komplain dan bolak-balik kekantor tersebut. Katanya, kantor itu masih disewa, dan masih menggunakan alamat tersebut untuk kedatangan kiriman. 

Pergudangan merupakan tempat transit semua barang yang dikirim dari luar daerah dan dibongkar muat, yang letaknya jauh dari perkotaan dan pemukiman warga. 

Kebetulan akses jalannya kesana juga kurang bagus, daerah perbukitan. Dan berseliwerannya truk konteiner mengangkut barang untuk dibongkar muat. 

Harusnya kita tidak perlu datang dan mencari sendiri ke gudang barang pengiriman. Menunggu saja dirumah, sampai barang tersebut datang. Tapi kalau tidak datang saja sampai berbulan. Langkah terakhir kita bisa lakukan komplain ke marketplace penyedia transaksi e-commerce atau belanja online.

kurir mencarikan barang kiriman di gudang ekspedisi | Dokumen pribadi
kurir mencarikan barang kiriman di gudang ekspedisi | Dokumen pribadi

Ini bisa jadi langkah terakhir. Saat saya berada dipergudangan, dan tempat stationer jasa ekspedisi membongkar muat barangnya. Ternyata barang saya juga tidak ditemukan. Beberapa minggu yang lalu, menjelang dua minggu sebelum tahun baru, jasa ekspedisi ini juga diserbu warga. 

Bahkan sempat viral, dan masuk media masa lokal. Warga masyarakat yang mengambil barang kirimannya sampai antre berjam-jam sampai sore untuk mendapatkan kirimannya. Memang pengiriman barang mengalami puncaknya, karena mendekati penghujung tahun.

Akibat pengurangan dan PHK karyawan

Menelusuri resi pengiriman barang dikomputer ekspedisi | Dokumen pribadi
Menelusuri resi pengiriman barang dikomputer ekspedisi | Dokumen pribadi

Sebagai pengguna layanan jasa ekspedisi yang mengirim barang saya tersebut, sempat jengkel dengan keterlambatan. Tapi dari cerita Karyawan ekspedisi yang bersebelahan kantornya. Perusahaan tersebut melakukan banyak PHK pada kurir yang bertugas pengantaran barang. 

Akibatnya kurir yang masih bekerja kewalahan, dan barang kiriman jadi menumpuk tidak terantar tepat waktu di pergudangan. Kata karyawan ekspedisi lain yang bercerita ke saya, untuk wilayah Kota Samarinda yang terkena imbas dari dampak evaluasi kerja perusahaan tersebut adalah para kurir ekspedisi.

Inipun saya saksikan sendiri, ketika berada dipergudangan mencari barang saya yang tak kunjung sampai. Hanya ada satu kurir yang saya temukan, dan membantu mencari barang tersebut. Namun hasilnya nihil.

Saya dibawa ke ruang manajemen jasa ekspedisi, setelah dilacak melalui komputer kantor juga barang kiriman tidak ditemukan, siapa yang membawa atau mengantar barang tersebut. 

gudang tempat stationer kiriman yang saya datangi | Dokumen pribadi
gudang tempat stationer kiriman yang saya datangi | Dokumen pribadi

Pihak manajemen meminta saya untuk menunggu, dan mencarikan barang tersebut. Dan nanti dihubungi kembali kalau sudah ditemukan. Saya yang merasa sudah cape, berkeliling mencari kantor ekspedisi tersebut merasa kecewa karena barang tidak ditemukan, dan harus menunggu lagi.

Akhirnya saya memutuskan komplain kepada marketplace yang mewadahi e-commerce, antara seller dan pembeli. Dan saya mempersilahkan jasa ekspedisi sambil mencari barang tersebut, dan melakukan penyanggahan. Dan oleh marketplace, komplain saya diberi rentang waktu 7 hari kerja untuk investigasi ke perusahaan ekspedisi. Bila tidak ada sanggahan uang akan dikembalikan sepenuhnya seratus persen.

Barang kiriman yang belum diantarkan distationer ekspedisi  | Dokumen pribadi
Barang kiriman yang belum diantarkan distationer ekspedisi  | Dokumen pribadi

Sebagai pembeli saya memang merasa kecewa, karena sudah rugi waktu, biaya, dan juga tenaga karena harus berkeliling lagi langsung ke kantor, dan tempat bongkar muat barangnya di pergudangan. 

Satu jam setelah saya komplain ke marketplace, dan saya pulang kerumah. Saya ikhlaskan saja, barang berupa baju yang dikirimkan itu tidak datang. Mungkin tidak rejeki. Toh, setelah komplain dan melalui proses investigasi internal perusahaan ekspedisi selama 7 hari. Dan barang itu memang hilang, dan tidak ada sanggahan dari kurir  maka dana belanja online yang sudah diterima marketplace, akan dikembalikan beserta ongkos kirimnya. 

Belum lagi saya beristirahat dari rasa cape, berkeliling berjam-jam mencari alamat kantor dan gudang ekspedisi pengiriman barang. Tiba-tiba datang seseorang yang tidak menggunakan seragam mengantarkan paketannya. Paketan baju yang saya cari-cari tadi ketemu!. Alhamdulillah.

Si kurir bercerita, kalau barang itu ditangannya. Dan merasa kewalahan dan kecapean mengantar kiriman barang di wilayah lain, ruang lingkup kerjanya. Sehingga pengiriman barang saya  ditunda. Dan dia meminta maap juga atas keterlambatan tersebut. Karena rasa senangnya barang diantarkan, saya tidak mempermasalahkan lagi.

Inilah sekelumit pengalaman, dan juga pembelajaran bagi perusahaan ekspedisi, pentingnya menjaga kepercayaan konsumen pengguna jasa pengiriman ekspedisi. Karena imbasnya bisa saja, dialami oleh seller yang menjual barang tersebut diberi bintang satu. Dan membuat buruk penjualan sebuah toko online. 

Bagi teman, sahabat kompasianer yang mempunyai pengalaman yang sama dan bagaimana solusinya, bisa berbagi dan memberikan komentar pada artikel yang saya tuliskan ini. Artikel ini tidak dalam rangka menyudutkan, atau memberikan konotasi buruk pada siapapun, hanya sekedar berbagi pengalaman di awal tahun 2023 (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun