Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Mesin Ketik Mentransformasi Guru Digital

18 November 2022   10:37 Diperbarui: 20 November 2022   22:59 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis pun, ketika menyusun skripsi menggunakan jasa rental komputer untuk mengetik dan mencetak di jasa pengetikan. Walaupun sempat kursus mengetik komputer program word saat masih SMA, tetapi ilmunya tidak sama saat kursus menggunakan aplikasi DOS dengan Windows.

Sebagai guru yang lama berkutat dan tugas di daerah pedesaan, terpencil, dan daerah transmigrasi meningkatkan kemampuan diri sangatlah sulit. Apalagi biaya kursus komputer waktu itu masih tergolong mahal untuk perpaket aplikasi yang di minati.

Tahun 2007, saya melakukan perpindahan tugas ke kampung halaman di Samarinda. Dan Alhamdulillah, disetujui dan mendapatkan SK Penugasan di SD tempat saya honor menjadi guru.

Sebagai guru yang terbiasa menggunakan mesin ketik, mulai mencoba-coba menggunakan komputer sekolah yang ada di ruangan tata usaha. Untuk belajar mengetik menggunakan aplikasi word dan excel masih terasa sulit. 

Supaya bisa menggunakan aplikasi word dan excel, saya membeli buku komputer untuk belajar secara autodidak. Dan dipraktikkan menggunakan komputer kantor di sela jam istirahat.

Perlahan, penulis bisa menguasai aplikasi word, exel yang dijelaskan pada buku komputer. Saya mulai mahir menggunakan komputer setelah lulus kuliah S1. Waktu menyusun skripsi saya merental di jasa pengetikan. 

Teknologi komputer terus berkembang. Dari komputer yang tidak bisa dibawa ke mana-mana, terus berkembang menjadi laptop, tablet, dengan berbagai jenis merek. 

Sebagai guru, kemajuan teknologi yang berkembang pesat, justru menjadi pendukung buat guru mengajar. Sebagai guru yang terbiasa menggunakan mesin ketik, bertranspormasi menjadi guru digital adalah sebuah keniscayaan.

Motivasi dan Inspirasi

Ketertinggalan bukan menjadi alasan untuk maju, menjadi seorang guru yang tidak bisa bersaing dengan guru-guru muda, yang mempunyai kemampuan lebih dan potensi diri yang lebih baik, karena terlahir ditengah kemajuan dunia teknologi digital.

Lama bertugas di daerah transmigrasi, yang terpencil dan pedalaman tidaklah membuat penulis untuk minder dan malas untuk belajar mengejar ketertinggalan tersebut, hanya sebagai guru mesin ketik menjadi guru yang menguasai kecanggihan dunia komputer.

Saya belajar dari pengalaman, alah bisa karena biasa. Walaupun tidak harus duduk dibangku kursus dan bimbel. Atau bersekolah di kejuruan Komputer dan Multimedia. Ternyata ilmu komputer bisa dikuasai oleh seorang guru, walaupun dari segi umur tidak tergolong muda lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun