Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menyegarkan Kembali Ingatan tentang "Pantun Jenaka" di Buku Bahasa Indonesia

15 Oktober 2022   20:29 Diperbarui: 15 Oktober 2022   20:42 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pameran karya siswa |Dokumen pribadi : Riduannor | Istimewa

Misalnya pantun jenaka yang tidak asing di dengar bagi siswa SD di tahun 1980-an, yang mempelajari buku bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka.

Pantun Jenaka 2

Pohon manggis di tepi rawa
tempat orang mengadu banteng
Nenek menangis sambil tertawa
melihat Kakek bermain kelereng

...dstnya.

Di buku Bahasa Indonesia jaman dulu (Jadul) terbitan balai pustaka, terdiri pantun jenaka 1, pantun jenaka 2, dan pantun jenaka 3. Ditaruh materi pelajaran di bagian akhir buku paket, oleh penulis buku sebagai materi akhir dan hiburan bagi siswa. 

Selain itu penanda bahwa materi pelajaran di Buku bahasa Indonesia akan berakhir, dan berganti ke jilid berikutnya. Dan biasanya sebagai penanda bahwa siswa sudah lancar membaca, sehingga mudah menghapalkan pantun tersebut.

***

Apa hanya ada pantun jenaka, di buku Bahasa indonesia SD jaman dulu?

Jawabannya tentu saja tidak, ada beberapa jenis pantun serupa dengan tema yang berbeda. Ada beberapa jenis pantun selain jenaka yaitu pantun agama, pantun nasihat,pantun budi pekerti, pantun anak-anak, pantun suka cita, pantun duka cita, pantun berkait, pantun dua baris, empat baris, dan pantun enam baris.

Namun pantun yang sangat dikenal oleh siswa, dan populer adalah pantun jenaka. Karena bait-baitnya yang berisi kalimat yang lucu. membuat tertawa. Dan membuat siswa ceria.

Ada baiknya di buku pelajaran Bahasa Indonesia sekarang ini, di kurikulum apapun yang digunakan disisipkan kembali materi pelajaran tentang pantun jenaka. 

Melalui pantun tersirat pesan-pesan moral bagi anak seusia SD yang imajinatifnya sedang berkembang, untuk memicu daya kreativitas siswa. Meningkatkan keterampilan berbahasa anak, meningkatkan kemampuan mengingat, dan membuat siswa mempunyai bendahara kosa kata yang banyak (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun