Penulis punya pengalaman sendiri dengan taksi Colt. Waktu penulis masih berusia SD-SMP, biasa ikut dengan bapak yang menjadi sopir taksi colt selepas pulang sekolah.Â
Setiap sore, sepulang dari sekolah ikut dengan bapak menjadi karnet yang duduk di depan pintu bertugas membukakan pintu kalau ada penumpang yang mau naik ke dalam angkot.Â
Kebanyakan taksi Colt sudah berumur tua. Walaupun bodinya masih bagus, tapi mesinnya sudah tergolong berumur dan perlu perawatan setiap minggunya.Â
Sering sekali  penulis ketika menjadi karnet membantu orang tua, mobil Colt tiba-tiba mogok di jalan, sehingga semua penumpang harus diturunkan tanpa membayar.
Dan bila perbaikan mobil Colt yang mogok tidak selesai, penulis terpaksa tidur menjaga mobil taksi Colt sampai pagi. Sedangkan orangtua pergi mencari montir langganannya yang biasa memperbaiki kerusakan mesin mobil Colt tersebut.
***
Setiap taksi mobil Colt mempunyai seorang sopir tembak atau sopir serap. Biasanya sopir serap mengambil upah menarik penumpang dengan setoran yang telah ditentukan oleh pemilik taksi.Â
Di kalangan sopir taksi dikenal dengan sebutan "menyerap". Maksudnya meminjam taksi untuk menarik penumpang, dengan membayarkan upah.Â
Sopir serap, merupakan orang kepercayaan pemilik taksi. Yang bekerja paruh waktu, secara bergantian dengan pemilik taksi Colt. Dulu mencari penumpang sangatlah mudah, karena pemilik kendaraan pribadi masih sedikit.Â
Dan anak sekolah atau pelajar ada yang berlangganan secara bulanan untuk diantar pulang-pergi ke sekolah. Jadi bagi sopir tembak atau serap mencari uang setoran tidaklah sulit, dan selebihnya menjadi upah atau gaji si sopir serap.