Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Quiet Quitting Operator Sekolah dan Quiet Firing dari Sekolah, Bagaimana Solusinya?

22 September 2022   08:48 Diperbarui: 22 September 2022   20:25 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja (DragonImages)

Pilih salah satu, sesuai dengan status tenaga honorernya. Bila sudah mempunyai NUPTK gajinya dibayarkan menggunakan dana Bosnas. Bila belum, dibayarkan gajinya menggunakan dana Bosda.

Operator Sekolah, terutama operator Dapodik merupakan tugas mulia. Sosoknya merupakan jantung sekolah, karena semua proses di sekolah bermuara pada pendataan yang dilakukan oleh Operator dapodik, baik verval PD, Verval GTK dan PTK, mengelola siswa mutasi melalui Dapodikdasmen secara online.

Melakukan verval data PTK dan pengolahan data bagi guru yang menerima tunjangan profesi melalui Info GTK. Dan juga melakukan pengiriman siswa di sekolah secara realtime di progres Dapodikdasmen, sebagai syarat cut off dana Bosnas yang ditetapkan berakhir pada tanggal 31 Agustus setiap tahunnya.

Dari berbagai Curhat colongan (Curcol), hehehe,  yang penulis dengar dari beberapa operator sekolah ketika ngumpul dalam kegiatan bersama operator sekolah, di wadah bengkel dapodik, penyebab Quite Quitting di kalangan operator, yaitu :

  • Minimnya Gaji Operator Sekolah

Gaji seorang Operator sekolah, tidaklah sebanding dengan pekerjaannya. Dan memang tidak bisa di bandingkan dengan orang yang bekerja di perusahaan. 

Gaji yang diberikan oleh pihak Sekolah, dalam hal ini di bayarkan oleh Bendahara Sekolah di berikan sesuai dengan kemampuan sekolah. Jauh memang dari Upah minimum regional (UMR). Kisaran gaji seorang operator sekolah saat ini di kisaran Rp.500.000-Rp.1.000.000 di lihat dari lama dan barunya bekerja sebagai operator.

Syukur, kalau sudah mendapatkan uang Insentif yang diberikan oleh pemerintah kota secara triwulan, sebesar Rp.700.000 perbulannya. Biasanya, bisa di ajukan mendapat insentif, setelah 2 tahun bekerja sebagai tenaga kependidikan, yang di usulkan melalui Dinas Pendidikan Kota. 

Sering muncul guyonan sesama operator ketika ngumpul di bengkel dapodik, atau saat bimtek oleh Dinas Pendidikan. " Buat apa bekerja siang malam, sampai lupa waktu. Kalau sakit, sekolah tinggal cari operator baru".

Walaupun gaji operator sekolah, masih minim bahkan di bawah UMR, semangat tetap ada. Karena memang harus semangat, deadline syncronisasi dapodik tidak bisa ditunda, setiap awal semester akan ada cutt off dana bosnas. Kalau terlambat, atau tidak syncronisasi setelah cutt off bosnas, sekolah bakal tidak mendapatkan dana Bosnas tahun anggaran berjalan.

Kalaupun tidak syncron sama sekali operator, sebelum waktu cutt off berakhir, telpon akan terus berdering siang malam, baik dari operator dinas, ataupun dari Kepala Sekolah. Karena progres syncron dapodik bisa di pantau melalui web Dapodikdasmen.

  • Tugas tambahan bagi Operator Sekolah

Biasanya seorang operator sekolah bukan saja mengerjakan tugas pokoknya, mengelola dapodik, saat pendataan ataupun penerimaan peserta didik baru (PPDB), beberapa sekolah juga melibatkan operator sebagai penyusun laporan surat pertanggung jawaban (SPJ) Bosnas maupun Bosda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun