Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rendezvous di Penghujung Agustus, Sang Maestro yang Abadi dalam Tulisan

27 Agustus 2022   23:41 Diperbarui: 28 Agustus 2022   15:19 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana KOPDAR di RM.Talogo, yang penuh suasana kekeluargaan (Dokpri/Istimewa)

Meminjam bahasa yang sering digunakan oleh radio Amatir, ketika bertemu diudara, ditindak lanjuti bertemu didarat, saling bertatap muka.

KOPDAR, penulis Kompasiana di Kota tepian, Samarinda dan sekitarnya, seperti halnya dikota besar dan daerah lainnya juga terjadi. Sang Maestro yang biasa setiap pagi menyapa dengan hangat dikolom komentar, di sebuah tulisan, berkunjung dan menyempatkan bertemu langsung dengan penulis Samarinda, balikpapan, dan juga PPU.

Kehangatan beliau dalam menyapa, baik Ayahanda Tjipta dan bunda Roselina, ketika "KOPDAR", sangat cair, dan penuh kekeluargaan. Padahal baru saling mengenal, dan pertama kali bertatap muka langsung. Tapi rasanya, sudah saling kenal puluhan tahun.

***

Istimewanya Dunia Penulis

Pak Ali Musri Syam, membacakan puisi buat Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina (Dokpri/Istimewa)
Pak Ali Musri Syam, membacakan puisi buat Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina (Dokpri/Istimewa)

Inilah dunianya penulis, ramai dalam kata-kata, diam tanpa suara ketika menulis. Dan menuangkan berbagai rangkaian ide, opini, cerita, dan puisi. Saat bertemu, banyak kata-kata penuh inspirasi, dan mendalam, bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh buah pikiran.

Ayahanda Tjipta, bercerita, mengapa menjadi penulis. Apa yang didapatkan seorang penulis, dan apa tujuan hidup sebagai seorang penulis. Saat beliau berada dimasa-masa sulit, sampai bisa menjadikan diri menjadi pencinta dunia literasi.

KOPDAR, bisa terjadi karena adanya kesamaan hobi, yaitu mencintai dunia menulis. Sebagai penulis, merupakan hobi yang tidak semua orang bisa. Dan tidak semua penulis, menemukan jatidirinya, apa yang diinginkan dari menulis.

***

Kata beliau, menulis " melawan pikun", dan memang secara pribadi penulis merasakan efek dari kebiasaan menulis. Sepertinya, virus positip, yang ditularkan oleh Ayahanda Tjipta dan Bunda Roselina, sudah merubah pola dan kebiasaan berpikir penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun