Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Arung Jeram, Olahraga Ekstrim yang Memacu Adrenalin

5 Juni 2022   04:27 Diperbarui: 5 Juni 2022   07:10 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mba Tiwie, dan teman sesama Guru Olahraga SD (Dokpri)

Arung jeram merupakan olahraga yang sangat menantang berhubungan dengan alam. Secara terorganisir arung jeram, dikenal di Indonesia sejak tahun 70-an melalui kegiatan pencinta alam.

Dan secara Komersil baru dimulai pada tahun 80-an di Sungai alas Aceh tenggara. Wisata Arung jeram, terus berkembang di bali dengan pesat. Dan selanjutnya menyebar ke seluruh Indonesia. Dan dalam perkembangannya berubah menjadi pilihan wisata yang populer bagi wisatawan domestik.

Mba Tiwie, Guru Olahraga SD yang menggemari Arung Jeram (Dokpri)
Mba Tiwie, Guru Olahraga SD yang menggemari Arung Jeram (Dokpri)

Pada satu kesempatan liburan ke Jogjakarta di tahun 2019, Mba tiwie (sapaan pendek), mengajak untuk traveling ke kampung halamannya. Dan sekalian selama disana, diminta jadi juru poto pada kegiatan olahraga Arung jeram bersama rekannya sesama Guru Olahraga dari Samarinda.

"Kang mas, ayo ikut jalan-jalan kekampung halamanku, liburan sekolah tahun ini, nanti Nunik juga ikut," kata mba tiwie diujung telponnya.

Dia biasa memang menyapa dengan sapaan, kang mas, sedangkan saya memanggilnya mba tiwie. Harusnya sih memanggil adik, kok ini malahan mba..tapi yah sudahlah, memang udah kebiasaan dan lengket panggilannya. Jadi mau merubahnya agak susah.

Okelah kalau begitu, kapan lagi bisa jalan-jalan ke Yogyakarta, sekalian berburu kuliner. Dan juga menemani Mba Tiwie, melakukan kegiatan Olahraga Arung jeram di Sungai Elo di Rafting Magelang.

Apa itu Rafting, di Olahraga Arung Jerang?

Rafting adalah kegiatan yang memadukan unsur olahraga, rekreasi, petualangan, dan edukasi. Kegiatan olahraga arum jeram, semua orang bisa mencobanya. Mulai dari anak-anak, remaja, sampai dengan orang dewasa dan orang tua yang berumur 60 tahun.

Bahkan yang tidak mempunyai kemampuan berenangpun, tidak menjadi hambatan, bila ingin mencoba kegiatan arum jeram. Dan biasanya, setiap olahraga arum jeram ini, bagi pengunjung akan didampingi oleh seorang pemandu (Kapten/ skipper)

Saat menyusuri sungai elo (Dokpri)
Saat menyusuri sungai elo (Dokpri)

Kapten atau Skipper bertugas memberikan pengarahan mengenai prosedur dan sistem keselamatan sebelum mengikuti kegiatan berarung jeram yang sudah standar operasional penyelenggara tempat wisata tersebut. Dengan adanya pemandu, maka kegiatan diharapkan berjalan dengan baik.

Setiap orang yang yang pernah mengikuti arung jeram, pasti akan tergiur untuk kembali melakukannya lagi. Karena olahraga arung jeram, selain dapat menikmati akan serunya berpetualang di sungai, juga dapat menikmati panorama alam yang dilintasi saat berarung jeram di sungai.  

Orang yang mengikuti arung jeram, akan tertantang  melewati jeram-jeramnya yang besar dan liar. Dan tentunya akan memicu Adrenalin yang lebih kuat lagi.

Adrenalin adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh saat menghadapi situasi yang berbahaya, atau ketika sedang stres. Dalam jumlah seimbang sangat berperan penting untuk menjaga fungsi berbagai organ tubuh.

Adrenalin yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, yaitu : tekanan darah tinggi, sakit kepala atau pusing, pandangan menjadi kabur, gelisah dan mudah marah, gangguan tidur atau imsonia, keringat berlebih dan jantung berdebar.

Dengan mengikuti olahraga arung jeram, yang penuh tantangan, tubuh bisa melepas  adrenalin, yang disebabkan stres, obesitas, tumor pada kelenjar adrenal, dan penyakit addison yaitu sejumlah kondisi yang memicu lonjakan hormon adrenalin dalam tubuh.

Mba Tiwie, dan teman sesama Guru Olahraga SD (Dokpri)
Mba Tiwie, dan teman sesama Guru Olahraga SD (Dokpri)

Sehabis mengikuti kegiatan arum jerang, dengan lintasan sungai yang berliku, arus deras, diantara bebatuan sungai yang besar, membuat badan plong, karena selama kegiatan terjadi pelepasan hormon adrenalin. 

Dengan olahraga arung jeram, dapat menjaga keseimbangan kadar hormon adrenalin di dalam tubuh, selain juga menjaga pola makan, rekreasi dan meditasi atau yoga, serta membatasi asupan alkohol dan kafein.

Teriakan, dan kayuhan tangan secara bersama menghindari hantaman rintangan bebatuan di arus yang deras, menimbulkan sensai yang berbeda. Kekompakan tim, dalam olahraga ini sangat diperlukan. Untuk menjaga keseimbangan perahu, tidak terbalik, ataupun miring saat melalui rintangan.

Tips Rafting untuk pemula yang baru mencoba Arum jeram

Diakhir tulisan ini, ada beberapa tips bagi yang baru pertama kali mencoba olahraga arung jeram, yaitu :

  • Memilih sungai yang sesuai dengan kreteria anda : Bagi Kompasianer, yang ingin mencoba ada baiknya mengunjungi wisata arung jeram, yang menyiapkan berbagai paker rafting sungai elo, disesuaikan dengan budgeting  anda.

  • Memilih operator rafting terbaik bagi peserta pemula : Biasanya di tempat wisata arung jeram, tersedia berbagai jenis paket rafting dan pendamping  kapten/ skipper. Carilah pemandu yang terbaik dan berpengalaman selama kompasianer mengikuti olahraga arung jeram. 

  • Perhatikan kondisi badan, stamina dan kesehatan : sebelum mengikuti kegiatan olahraga arum jeram, pastikan kondisi tubuh kita dalam keadaan fit. Bila merasa kurang baik dan fit kondisi badan, ada baiknya diurungkan dulu mengikuti arung jeram.

  • Beritahu guide rafting apabila kompasianer tidak bisa berenang: Hal ini penting, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan saat kegiatan, bila terjadi insiden cukup membahayakan, maka skipper menjadikan kompasianer prioritas dalam penyelamatan.

  • Penggunaan pakaian yang tidak menyerap air : Hindarkan menggunakan pakaian dari bahan katun, karena bahan katun sangat mudah menyerap air.

  • Perlengkapan rafting untuk pemula : Biasanya provider menyediakan helm dan jaket pelampung. pilihlah jaket pelampung, yang sesuai dengan ukuran badan, tidak terlalu ketat dan longgar.

  • Posisi duduk diatas perahu karet : pada saat duduk, pilihlah dipinggir, jangan ditengah atau didasar perahu karet. Agar mempermudah menjaga keseimbangan. Tapi biasanya oleh skipper akan diatur, dan disesuaikan dengan berat badan peserta.

  • Selalu ikuti intruksi Guide Rafting : Sebelum praktik dan mengikuti kegiatan olahraga arung jeram, biasanya pemandu memberikan arahan, dan teori-teori dasar mengikuti arung jeram. Dan ikuti semua arahan dan petunjung dari pemandu.

  • Apabila terjatuh dari perahu karet : jangan panik!, karena kompasianer sudah menggunakan baju pelampung.  Arahkan kepala menghadap keatas, dengan posisi kaki terlentang. Jangan melawan arus dan membelakangi arus.

  • Apabila perahu terbalik bagi pemula : Usahakan tetap tenang, karena ada celah udara di perahu, keluarlah dari perahu dengan cara menyelam.

Mba Tiwi setelah mengikuti olahraga Arung Jeram di Sungai Elo Magelang (Dokpri)
Mba Tiwi setelah mengikuti olahraga Arung Jeram di Sungai Elo Magelang (Dokpri)

Selamat mencoba olahraga Arung Jeram, dan berwisata air bersama keluarga. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semuanya, yang ingin rafting bersama keluarga tercinta, teman, dan sahabat kompasianer.

*) Magelang, 29 Desember 2019- Tulisan dimuat di Kompasianer, dengan picture Mba Tiwie, Guru Olahraga SD dan pelatih Pencak silat, Renang, dan juri pada kegiatan berbagai event olahraga di Kalimantan timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun