Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Paylater, Gaya Kekinian yang Membuat Lapar Mata untuk Terus Belanja

12 Mei 2022   11:35 Diperbarui: 15 Mei 2022   07:48 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari HP tech@work/www.hp.com

Penulis, termasuk pengguna aplikasi pembayaran digital yang aktif. Untuk memesan makanan, terkadang juga digunakan untuk memesan kendaraan mobil. Dengan cara isi saldo, transfer dari m-banking bank B yang penulis miliki. 

Trafik belanja, dan status juragan diaplikasi dengan poin 2235 XP, salah satu aplikasi belanja online seringkali mengirimkan tawaran notifikasi untuk update menggunakan paylater. Terkadang sangat menggoda, karena adanya diskon makanan 25-50 ribu dengan paylater.

Paylater dapat menjebak kita ke dalam jeratan utang, dan nama yang diblack list oleh OJK

Manajemen keuangan yang buruk dikarenakan perilaku konsumtif, dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, membuat pengguna paylater menghasilkan keputusan pengeluaran yang buruk karena kurangnya persiapan finansial dalam jangka panjang. Dan apabila tetap dibiarkan, berisiko mengalami gagal bayar kewajiban utang dan terjadi keterpurukan keuangan. 

Ada saatnya, ketika kita mengajukan pembiayaan lain seperti KPR, mengambil kredit motor, mobil, dan lainnya ditolak oleh penyedia pembiayaan kredit disebabkan BI Checking kita masuk ke dalam daftar hitam (black list) dikarenakan riwayat pembayaran kita yang jelek peringkatnya di paylater. Apalagi sampai tidak dibayar, walaupun misalnya tertinggal 1-2 bulan lagi lunas. 

Ini ibarat rekam jejak dosa kita yang tidak terhapus di salah satu paylater yang tercatat di BI Checking. Bisa dibayangkan bagaimana rekam dosa keuangan tersebut sudah menahun, dan baru mengetahuinya setelah pengajuan kredit lagi. Yang kita sendiri sudah lupa pernah menunggak di paylater A, B, atau C. Bisa jadi penyesalan, mau dilunasi pokok dan plus bunganya yang membengkak tambah membebani keuangan kita sendiri.

Semuanya kembali lagi kepada diri kita sendiri, seberapa urgen dan perlunya kita menggunakan paylater sebagai solusi keuangan. Karena terkadang fungsi kontrol keuangan bisa kebablasan dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan oleh paylater, sehingga perilaku bijak dalam berbelanja digital tidak merugikan keuangan sendiri maupun keluarga di kemudian hari. 

Samarinda, 12 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun