Mohon tunggu...
Blasius Erik Sibarani
Blasius Erik Sibarani Mohon Tunggu... Penulis - Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Isu Global

11 Mei 2019   13:52 Diperbarui: 1 Juli 2021   23:45 6333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena, jika kemiskinan di suatu negara memiliki presentase yang tinggi maka dapat dikatakan bahwa negara tersebut termasuk negara miskin dan tidak dapat mengatasi kemiskinan dan kelaparan.

Baca : Membantah Isu Global Warming yang Berkelanjutan dengan Global Cooling

3. Apa dampak bagi kehidupan?(saat ini atau dimasa yang akan datang/jangka panjang)

- Banyak rakyat yang menderita

dengan adanya kemiskinan dan kelaparan tersebut, maka akan berdampak banyak rakyat yang akan menderita akibat dari kemiskinan dan kelaparan ini. dimana mereka tidak bisa makan makanan yang layak serta minum air yang layak.

- Banyak kematian

akibat dari kemiskinan dan kelaparan ini maka akan menyebabkan banyaknya kematian yang dialami oleh rakyat, mereka tidak makan dan tidak minum sehingga mereka berdampak menyakitkan bagi rakyat

- Banyak anak-anak yang memiliki kekurangan gizi sehingga potensi anak untuk berkembang tidak ada.

dampak lainnya akibat kemiskinan dan kelaparan yaitu banyaknya anak-anak yang kekurangan gizi dan menjadi faktor penghambat perkembangan anak

- Pendidikan tidak akan maju jika banyak rakyat miskin, karena rakyat pasti akan lebih memikirkan keuangan daripada pendidikan.

akibat dari kemiskinan dan kelaparan tersebut, maka pendidikan suatu negara tidak akan maju karena banyaknya rakyat yang tergolong miskisn dan mengalami kelaparan, rakyat lebih mementingkan bagaimana keuangannya dari pada mementingkan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun