Tantangan besar lain yang harus dihadapi adalah untuk menerapkan praktik segitiga restitusi atau budaya positif ini butuh sosok guru yang disegani, yang berwibawa. Jika sosok guru yang akan melaksanakan praktik segitiga restitusi ini kurang berwibawa atau bahkan menjadi sasaran bullying murid (seperti kasus guru yang dibully oleh siswa SMK beberapa tahun lalu), strategi atau metode sebaik apa pun tidak akan pernah berhasil. Solusinya adalah proses rekruitmen tenaga pendidik harus benar-benar selektif. Bukan hanya sekadar menampung guru dengan kapabilitas yang dipertanyakan.
Budaya Positif, Pemikiran Ki Hajar Dewantara, dan Visi Guru Penggerak
Untuk melakukan transformasi pendidikan secara total, kita perlu memberikan dasar filosofis yang kuat yang menjadi alasan pentingnya perubahan itu. Dasar filosofis tentang pendidikan tersebut kita dapatkan dari pemikiran Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Hajar Dewantara, seorang pendidik harus menuntun murid sesuai kodratnya. Berarti anak harus dituntun sesuai dengan kebutuhannya yang bersifat personal.
Dalam melakukan perubahan tersebut kita harus berpegang pada nilai-nilai yang kita yakini, yaitu reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif, dan semuanya harus berpihak pada murid. Semua nilai itu harus diimplementasikan melalui peran-peran yang dimainkan oleh para guru penggerak. Peran sebagai guru pernggerak tersebut meliputi peran sebagai pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, pendorong kolaborasi, pewujud kepemimpinan murid, dan penggerak komunitas praktisi.
Untuk melakukan perubahan atau transformasi pendidikan dibutuhkan pula gambaran akhir atau cita-cita yang jelas. Gambaran akhir atau cita-cita perubahan itu harus dirumuskan dalam kalimat visi yang bisa menggerakkan dan menggetarkan hati banyak orang untuk mencapainya
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut dibutuhkan budaya positif yang harus menjiwai seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, hingga seluruh siswanya. Demikian tulisan ini, komentar yang membangun sangat saya harapkan. Guru bergerak, Indonesia maju. Untuk membaca tulisan pertama dari dua seri tulisan ini silakan klik di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H