Di malam hari suaminya sulit tidur. Selalu ketakutan kalau tiba-tiba mengalami kebutaan. Ada juga penderita lain yang menjadi kurang konsentrasi, kurang fokus dalam bekerja karena beban pikiran menderita glaukoma tersebut.
Tetap Tenang, tetapi Jangan Lupa Berusaha
Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap apabila ada anggota keluarga atau bahkan kita sendiri yang didiagnosis menderita glaukoma tersebut? Tetap tenang, tetapi harus selalu waspada dan jangan lupa lakukan ikhtiar juga.
Kepanikan tidak akan membantu apa-apa dalam penanganan masalah glaukoma. Ketenangan dibutuhkan untuk bisa mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi vonis glaukoma. Misalnya saja dalam mengambil keputusan menjalani pengobatan rutin, operasi, atau hal lain yang dibutuhkan.
Selain harus tenang mengapa harus ikhtiar juga? Ada sebagaian kecil penderita yang pasrah tanpa usaha menghadapi penyakit yang diderita. Mereka berprinsip bahwa apa yang mereka alami itu sudah diatur oleh Tuhan Yang Mahakuasa.
Kepercayaan bahwa Tuhan mengatur segala sesuatu yang terjadi itu tidak salah. Tetapi pasrah, menyerah, tanpa usaha, itu yang salah.Â
Secara medis glaukoma tidak bisa disembuhkan memang, tetapi secara empiris ada banyak pengalaman yang menunjukkan bahwa dengan pengobatan tertentu dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh glaukoma bisa dikendalikan. Tak ada yang mustahil bagi orang yang selalu berusaha.
Usaha yang dilakukan pun tidak hanya terbatas pada pengobatan medis, tetapi juga secara spiritual, dengan banyak berdoa dan juga psikologis.Â
Anggota keluarga yang lain juga harus membantu memberi dukungan moral dan menjaga agar emosi penderita glaukoma tetap stabil. Terutama untuk penderita yang masih anak-anak dan remaja serta bagi para lansia.
Kita harus membantu menjaga kondisi psikologis mereka karena beban psikologis yang mereka tanggung itu dampaknya tidak lebih ringan dibanding dengan beban penyakit yang dialami. Stress atau tekanan psikologis yang berlebihan juga dapat memicu munculnya penyakit yang lain. Munculnya asam lambung misalnya.
Apabila Anda sendiri yang menderita glaukoma, Anda harus sadar betul bahwa beban psikologis akan berdampak buruk pada kesehatan Anda secara menyeluruh. Oleh karena itu, boleh memikirkan penyakit yang Anda derita tetapi jangan terlalu.Â