Menu makanan di hari pertama setelah operasi biasanya adalah bubur agar usus anda tidak kaget setelah seharian kosong. Baru pada hari berikutnya anda diperbolehkan makan nasi. Pada hari pertama akan ada beberapa perawat yang memeriksa anda untuk memastikan sejauh mana anda bisa bergerak, jika pada hari pertama setelah operasi anda sudah bisa duduk dan berdiri sendiri maka perawat akan melepas kateter dan infus di hari pertama. Untuk operasi laparoskopi bisasanya pasien sudah dapat duduk dan berdiri di hari pertama. Setelah infus dan kateter lepas, perawat akan menunggu sampai pasien dapat buang air besar hingga nantinya dapat dipulangkan. Untuk kasus saya, saya baru dapat buang air besar pada hari kedua setelah operasi, sehingga baru bisa pulang di hari kedua setelah operasi.
Proses pemulangan pasien dilakukan dengan prosedur berikut. Pertama perawat akan memastikan bahwa pasien sudah buang air besar. Lalu dokter jaga juga akan memeriksa kembali pasien yang akan pulang. Dokter jaga akan melaporkan kondisi pasien ke dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien tersebut. Jika dokter penanggung jawab sudah memperbolehkan pasien pulang, maka perawat akan memberikan berkas-berkas untuk pengurusan kepulangan pasien. Berkas-berkas ini terdiri dari berkas untuk depo farmasi dan berkas untuk kasir rawat inap. Pengurusan berkas-berkas kepulangan ini dilakukan oleh pendamping pasien. Setelah pengurusan berkas selesai, perawat akan memberikan surat izin pulang untuk dibawa pada saat kontrol setelah operasi. Jadwal kontrol setelah operasi biasanya sekitar 2 minggu.
Pada saat kontrol setelah operasi, pendaftaran poli harus melalui Zona B jika anda berobat di RS Fatmawati. Setelah mendaftar poli, serahkan daftar seperti biasa di poli kandungan. Sambil menunggu panggilan tensi, kita perlu mengambil hasil Patologi Anatomi (PA) dari sampel kista yang telah diambil pada saat operasi. Di RS Fatmawati, hasil Patologi Anatomi dapat diambil di gedung laboratorium lantai 2 dengan menunjukkan kartu pasien RS Fatmawati. Selanjutnya pada saat konsul dengan dokter, dokter akan melepas jahitan benang dan melihat hasil PA kita untuk memutuskan pengobatan apa yang sesuai dengan hasil PA tersebut. Pada kasus saya, kista saya tidak ganas sehingga tidak perlu melakukan kemoterapi dan hanya diberi obat hormon yang harus diminum setiap hari untuk mengurangi produksi estrogen supaya tidak muncul kista lagi. Selanjutnya kita akan dijadwalkan untuk kontrol lanjutan 3 bulan setelah kontrol terakhir dengan kondisi masih mengkonsumsi obat hormon tadi selama 3 bulan sampai jadwal kontrol selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H