Mohon tunggu...
Black Diamond
Black Diamond Mohon Tunggu... -

Warga biasa yang ingin berpartisipasi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencari Dokumen Asli TPF Kasus Pembunuhan Munir

26 Oktober 2016   18:31 Diperbarui: 26 Oktober 2016   19:03 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita, meskipun hanya rakyat kecil juga dapat membantu pemerintahan SBY mencarikan dokumen asli TPF kasus pembunuhan Munir dan jika ketemu bisa menyerahkan kepada Presiden Jokowi maupun SBY.

Bagaimana cara kita yang rakyat kecil ini membantu mencarikannya? Caranya adalah setiap kita membeli nasi uduk ataupun gorengan, jangan lupa sisihkan waktu beberapa detik untuk melihat kertas bungkusnya. Siapa tahu kertas bungkus gorengan kita itu adalah salah satu dokumen asli TPF kasus pembunuhan Munir. Bukan tidak mungkin kan?  Soalnya bungkus kertas gorengan atau nasi uduk bisa berasal dari mana saja.  Bahkan penulis pernah menemukan bungkus kertas gorengan yang ternyata adalah kertas fotocopy ijasah milik tetangga penulis. Dan yang mantapnya lagi kertas ijasahnya tersebut ada legalisirnya. Hihihi…

Biar bagaimanapun penulis memberikan apresiasi yang besar dan salut kepada bapak SBY.  Sebab begitu kasusnya menyinggung pemerintahannya, langsung bertindak mengumpulkan mantan bawahannya dan berusaha mencari dimana dokumen asli tersebut berada. Meskipun usahanya kali ini belum menampakkan hasil.  Setidaknya ini lebih baik daripada dahulu yang seringnya bilang “Saya prihatin”

Yuk lebih fokus mencari dokumen asli TPF kasus pembunuhan aktifis HAM Munir.  Jangan malah melebar kemana-mana.

Semoga dokumen asli TPF kasus pembunuhan aktifis HAM Munir dapat segera diketemukan.

Salam Hormat buat kompasianer semuanya.

BLACK DIAMOND

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun