3.Strategi Investasi Tether dalam Bitcoin
Pada Mei 2023, Tether mengumumkan rencana untuk secara rutin mengalokasikan hingga 15% dari laba operasional bersihnya untuk pembelian Bitcoin. Langkah ini bertujuan untuk mendiversifikasi cadangan perusahaan dan memanfaatkan potensi pertumbuhan nilai Bitcoin di masa depan. Penambahan terbaru ini merupakan yang terbesar sejak Maret 2024, ketika Tether menambah sekitar 8.888 BTC ke dalam cadangannya.Â
4.Dampak Penambahan Cadangan terhadap Posisi Tether di Pasar
Dengan penambahan ini, Tether kini menjadi perusahaan swasta dengan kepemilikan Bitcoin terbesar kedua, hanya di bawah Block.one yang memiliki 140.000 BTC. Secara keseluruhan, termasuk perusahaan publik, Tether berada di posisi ketiga setelah MicroStrategy yang memegang 446.400 BTC. Langkah ini memperkuat posisi Tether sebagai pemain utama dalam ekosistem cryptocurrency dan menunjukkan kepercayaan perusahaan terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.Â
5.Tren Perusahaan dalam Mengakumulasi Bitcoin
Selama tahun 2024, semakin banyak perusahaan yang menambahkan Bitcoin ke dalam neraca keuangan mereka sebagai upaya untuk memperkuat cadangan dan memanfaatkan apresiasi nilai aset digital. Beberapa contoh perusahaan yang mengikuti tren ini meliputi:
KULR Technology Group: Pada 16 Desember 2024, perusahaan ini membeli 217,18 BTC senilai $21 juta, yang menyebabkan harga sahamnya naik lebih dari 40% pada hari yang sama.
Quantum BioPharma: Pada 20 Desember 2024, perusahaan ini menginvestasikan $1 juta dalam Bitcoin dan aset kripto lainnya sebagai bagian dari strategi diversifikasi treasury.
Tren ini mencerminkan meningkatnya penerimaan Bitcoin sebagai aset yang sah dan berharga di kalangan korporasi.
6.Prospek Masa Depan dan Implikasi bagi Pasar Cryptocurrency