"The first Republican who left Georgia, went to Harvard and came back home still a Republican." -- Komentar Richard Nixon tentang Bobby Jones, pemilik Augusta National Golf Club.
Ngopi cantik ditemani gorengan hangat di sore hari yang basah dan dingin, semakin nikmat dengan alunan lagu 'Georgia On My Mind'. Â Sebenarnya ada apa dengan Georgia? Â
Memang belakangan ini, beberapa kejadian yang terkait Negara Bagian Georgia, AS, menarik perhatian.
Menengok ke belakang, pada fase awal berdiri, ekonomi negara bagian ini sangat bergantung pada komoditas kapas. Â Ribuan hektar ladang tanaman kapas di kerjakan oleh jutaan budak kulit hitam. Â Eksploitasi budak kulit hitam menjadi hal yang tidak bisa di hindari.
Ketika wacana pemisahan diri beberapa negara bagian mulai ramai dibahas, tidak lama kemudian keadaan makin memanas. Â Hal ini dipicu oleh issue perbudakan. Â
Sebagai pendukung perbudakan, Georgia termasuk beberapa negara bagian yang paling awal memisahkan diri dari Perserikatan saat itu. Â Konflik yang berlaru-larut akhirnya berujung pada Perang Saudara (1861-1865). Â Inilah era kelam sejarah AS.
Ketika perang saudara selesai pun, Georgia menjadi negara bagian paling akhir yang bersedia kembali bergabung dengan Perserikatan.
Georgia memang sudah kental dengan nuansa rasialis dan supremasi kulit putih sejak lama.
Cerita yang melatar belakangi dipilihnya lagu 'Georgia On My Mind' sebagai lagu resmi negara bagian, juga tidak luput dari unsur rasialis. Â Hal ini digambarkan secara apik dalam film peraih piala Oscar 'Ray', biopic penyanyi legendaris Ray Charles, yang merupakan penduduk asli Georgia.