Disclaimer : Tulisan ini bukan mengajak untuk bertaruh atau berjudi. Â Tulisan ini hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul tanpa benang merah yang jelas.
Saya ikut tergelitik ketika Kompasianer Ropingi Surobledek membuat tulisan tentang K Rewards, ternyata mengundang 120 komentar. Â Ini jumlah komentar yang banyak. Â Apakah banyaknya komentar tersebut memang karena teman-teman Kompasianer yang lain merasa gatal untuk nimbrung meramaikan topiknya yang 'hot' Â atau merupakan manifestasi kerinduan dari teman-teman atas kembali beredarnya Ropingi. Â Mungkin dua-duanya.
Salah satu komentar nyerempet-nyerempet tentang beberapa blog yang diposting oleh beberapa situs judi yang menyamar sebagai Kompasianer. Namun di jawab balik oleh Kompasianer lain bahwa postingan tersebut langsung dihapus oleh penjaga gawang Kompasiana. Â Apakah benar seperti itu?
Saya mempunyai kebiasaan jika membuka laman Kompasiana maka akan langsung klik pilihan 'Terbaru'. Â Karena saya lebih suka membaca postingan Kompasianer yang baru muncul, dari pada saya membaca Artikel Utama. Â Toh tulisan di Artikel Utama akan lebih lama tayang. Â Nanti-nanti mau dibaca juga akan masih ada. Â Nah di postingan 'Terbaru', Kadang-kadang muncul tulisan tentang poker/judi online. Â Jika saat itu saya klik, saya masih bica membacanya. Â Akan tetapi beberapa waktu kemudian akan hilang, karena di hapus oleh penjaga gawang Kompasiana. Â Dan kalau kita search/cari dan ketik 'poker'atau 'judi' maka kita tidak akan memperoleh hasil pencarian.
Jadi benar sinyalmen salah satu Kompasianer bahwa postingan sejenis itu tidak ada di Kompasiana. Â Tetapi ternyata blogger pemain situs ini juga pandai. Â Mereka menyamarkannya dengan menggunakan postingan berbahasa Inggris. Â Jadi ketika di search menggunakan kata 'betting' atau 'gambling' maka akan muncul postingan, yang bahkan sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Â Liciknya lagi, di dalam postingan itu terselip hypertext yang akan mengarahkan kita ke laman lain yang lebih spesifik tentang judi online. Â Hypertext berwarna biru, yang hanya berlaku sekali klik, tersebut kadang-kadang disamarkan hanya pada satu kata yang umum seperti 'quality' misalnya. Â Jadi wajar jika penjaga gawang Kompasiana agak kecolongan dalam hal ini.
Lalu kenapa saya tertarik dengan topik ini. Â Kembali saya tegaskan, saya bukannya penjudi lho. Â Saya hanya penggemar olahraga golf. Â Dibandingkan olahraga lain, golf paling bisa 'diisi' dengan berbagai jenis 'pemacu adrenalin yang fun' ini, baik di dalam pertandingan oleh pemainnya, maupun di luar pertandingan oleh orang lain.
September lalu saya mengikuti tayangan pertandingan Utama/Major, BMW PGA Championship, di salah satu TV channel (Skytv).  Pertandingan biasanya berlangsung 3-4 hari, mulai babak pertama, cut off, Final dan play off (jika ada).  Apabila saya tidak sempat melihat di layar kaca, maka saya akan mengikuti perkembangannya melalu twitter.
Nah di twitter ini lah banyak bertebaran pasar taruhan. Â Inilah yang memicu saya untuk mengetahui bagaimana mekasnime nya. Â Hanya sekedar mengetahui saja lho ya. Â Soalnya terminologi yang digunakan saya kurang mengerti. Â Sampai saat ini pun saya masih belum mengerti benar mekanismenya.
Untuk menjawab keinginan tahu tersebut, akhirnya sy bolak balik browsing, akan tetapi dengan penguasaan bahasa Inggris yang terbatas, hingga saat ini saya juga belum sepenuhnya bisa menjawab, bagaimana cara memasang taruhan? dan bagaimana uang bisa di transfer balik jika menang? dll.
Malah yang saya temui adalah pasar taruhan yang lain, yaitu pasar taruhan pemenang hadiah Nobel. Â Untuk masing-masing kategori ternyata banyak tips-tips taruhan yang dibagikan oleh rumah taruhan. Â Pasar taruhan untuk pemenang Nobel sastra ini memang sangat ramai, karena beberapa kontroversi yang terjadi dalam tubuh komite Pemilihan pemenang Nobel.
Tahun 2018, pemenang hadiah Nobel terpaksa di tiadakan -- pertama kalinya dalam 70 tahun -- karena skandal kekerasan seksual yang dilakukan oleh Jean Claude Arnault. Â Suami dari Katrina Frostenson -- salah satu anggota Komite Pemilihan -- akhirnya masuk bui. Â Sedangkan Katrina sendiri mengunduran diri dan kemudian diikuiti oleh semua anggota komite yang lain. Â