Mohon tunggu...
Bambang Kuncoro
Bambang Kuncoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Wisdom. URL https://www.kompasiana.com/bkuncoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Pemanasan Global" Membuat Pasar Taruhan Semakin Memanas

11 Oktober 2019   10:55 Diperbarui: 11 Oktober 2019   12:42 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screen Shoot twitter #bmwpga

Disclaimer : Tulisan ini bukan mengajak untuk bertaruh atau berjudi.  Tulisan ini hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul tanpa benang merah yang jelas.

Saya ikut tergelitik ketika Kompasianer Ropingi Surobledek membuat tulisan tentang K Rewards, ternyata mengundang 120 komentar.  Ini jumlah komentar yang banyak.   Apakah banyaknya komentar tersebut memang karena teman-teman Kompasianer yang lain merasa gatal untuk nimbrung meramaikan topiknya yang 'hot'  atau merupakan manifestasi kerinduan dari teman-teman atas kembali beredarnya Ropingi.  Mungkin dua-duanya.

Salah satu komentar nyerempet-nyerempet tentang beberapa blog yang diposting oleh beberapa situs judi yang menyamar sebagai Kompasianer. Namun di jawab balik oleh Kompasianer lain bahwa postingan tersebut langsung dihapus oleh penjaga gawang Kompasiana.  Apakah benar seperti itu?

Saya mempunyai kebiasaan jika membuka laman Kompasiana maka akan langsung klik pilihan 'Terbaru'.  Karena saya lebih suka membaca postingan Kompasianer yang baru muncul, dari pada saya membaca Artikel Utama.  Toh tulisan di Artikel Utama akan lebih lama tayang.  Nanti-nanti mau dibaca juga akan masih ada.  Nah di postingan 'Terbaru', Kadang-kadang muncul tulisan tentang poker/judi online.  Jika saat itu saya klik, saya masih bica membacanya.  Akan tetapi beberapa waktu kemudian akan hilang, karena di hapus oleh penjaga gawang Kompasiana.  Dan kalau kita search/cari dan ketik 'poker'atau 'judi' maka kita tidak akan memperoleh hasil pencarian.

Jadi benar sinyalmen salah satu Kompasianer bahwa postingan sejenis itu tidak ada di Kompasiana.  Tetapi ternyata blogger pemain situs ini juga pandai.  Mereka menyamarkannya dengan menggunakan postingan berbahasa Inggris.  Jadi ketika di search menggunakan kata 'betting' atau 'gambling' maka akan muncul postingan, yang bahkan sudah ada sejak beberapa tahun lalu.  Liciknya lagi, di dalam postingan itu terselip hypertext yang akan mengarahkan kita ke laman lain yang lebih spesifik tentang judi online.  Hypertext berwarna biru, yang hanya berlaku sekali klik, tersebut kadang-kadang disamarkan hanya pada satu kata yang umum seperti 'quality' misalnya.  Jadi wajar jika penjaga gawang Kompasiana agak kecolongan dalam hal ini.

Lalu kenapa saya tertarik dengan topik ini.  Kembali saya tegaskan, saya bukannya penjudi lho.  Saya hanya penggemar olahraga golf.  Dibandingkan olahraga lain, golf paling bisa 'diisi' dengan berbagai jenis 'pemacu adrenalin yang fun' ini, baik di dalam pertandingan oleh pemainnya, maupun di luar pertandingan oleh orang lain.

September lalu saya mengikuti tayangan pertandingan Utama/Major, BMW PGA Championship, di salah satu TV channel (Skytv).  Pertandingan biasanya berlangsung 3-4 hari, mulai babak pertama, cut off, Final dan play off (jika ada).  Apabila saya tidak sempat melihat di layar kaca, maka saya akan mengikuti perkembangannya melalu twitter.

Nah di twitter ini lah banyak bertebaran pasar taruhan.  Inilah yang memicu saya untuk mengetahui bagaimana mekasnime nya.  Hanya sekedar mengetahui saja lho ya.  Soalnya terminologi yang digunakan saya kurang mengerti.  Sampai saat ini pun saya masih belum mengerti benar mekanismenya.

Untuk menjawab keinginan tahu tersebut, akhirnya sy bolak balik browsing, akan tetapi dengan penguasaan bahasa Inggris yang terbatas, hingga saat ini saya juga belum sepenuhnya bisa menjawab, bagaimana cara memasang taruhan? dan bagaimana uang bisa di transfer balik jika menang? dll.

Malah yang saya temui adalah pasar taruhan yang lain, yaitu pasar taruhan pemenang hadiah Nobel.  Untuk masing-masing kategori ternyata banyak tips-tips taruhan yang dibagikan oleh rumah taruhan.  Pasar taruhan untuk pemenang Nobel sastra ini memang sangat ramai, karena beberapa kontroversi yang terjadi dalam tubuh komite Pemilihan pemenang Nobel.

Tahun 2018, pemenang hadiah Nobel terpaksa di tiadakan -- pertama kalinya dalam 70 tahun -- karena skandal kekerasan seksual yang dilakukan oleh Jean Claude Arnault.  Suami dari Katrina Frostenson -- salah satu anggota Komite Pemilihan -- akhirnya masuk bui.  Sedangkan Katrina sendiri mengunduran diri dan kemudian diikuiti oleh semua anggota komite yang lain.  

Untuk mengembalikan reputasi yang telah tercoreng tersebut, rumah taruhan merekomendasikan, kemungkinan pemenang hadiah Nobel adalah wanita dan bukan dari Eropa atau Amerika.  Hingga saat ini dari 114 pemenang Nobel hanya 14 wanita.  Tips yang lain adalah Komite Pemilihan pemenang mempunyai kebiasaan memilih 'Kuda Hitam' di luar prediksi setiap orang.  

Tadi malam (WIB) diumumkan Pemenang Nobel Sastra  adalah Olga Tokarczuk dan Peter Handke.  Olga Tokarczuk berada di urutan sepuluh dalam daftar dari rumah taruhan dengan peluang 10/1, di bawah Margaret Atwood (Pengarang novel yang jadi serial TV "Handmaid's Tale).  Sedangkan yang berada di urutan teratas dari rumah taruhan adalah Anne Carson dan Maryse Conde, dengan peluang 4/1.

Sedangkan Peter Handke berada di urutan 20 dengan peluang 20/1.  Memang Peter Handke, sastrawan berdarah Slovenia menjadi pilihan yang kontroversial, karena pilihan politiknya.  Peter Handke secara terang-terangan mendukung penjahat perang Milosevic, yang dituduh melakukan genocida terhadap etnis Serbia muslim.

Lalu bagaimana dengan Pemenang Nobel Perdamaian yang akan diumumkan kurang dari 24 jam dari sekarang?  Pasar taruhan juga bergairah karena kontroversi dan drama 'perselisihan' antara remaja 16 tahun penderita asperger syndrome (semacam autis), Greta Thunberg dan Donald Trump.  Saat ini Greta Thunberg di jagokan dengan peluang yang sangat besar 4/7, sedangkan Donald Trump jauh di bawah di urutan ke 20 dengan peluang 70/1. Bahkan Donald Trump di bawah dari Edward Snowden , Amal Clooney maupun Julian Asange.  

Greta Thunberg yang di awal kampanye Pemanasan Global, melakukan demo sendiri dengan duduk di depan parlemen Stockholm, kini gerakannya sudah direspon oleh berjuta orang umumnya anak sekolah seusia dia, di ratusan kota. Meskipun Greta Thunberg dijagokan pasar taruhan tetapi banyak suara sumbang yang meragukan apakah benar nanti malam (WIB) dia akan benar benar terpilih.

Berikut nama-nama yang beredar di rumah tahunan beserta peluangnya (dalam tanda kurung) : Greta Thunberg (4/7), Abily Ahmed (4/1), Raoni Metuktir (21/2), Jacinda Ardern (25/2), UNHCR (20/1), Luiz Inacio Lula Da Silva (25/1), Alexis Tsipras dan Zoran Zaev (25/1), Wa Lone dan Kyaw Soe Oo (25/1), The American Civil Liberties Union (32/1), Emanuel Macron (23/1), Reporters Without Borders (33/1), Edward Snowden (45/1), Pope Francis (50/1), David Attenborough (50/1), Narendra Modi (50/1), Angela Merk3el (50/1), Amal Clooney (60/1), Julian Assange (60/1), Donald Trump (70/1), Kim Jong Un (100/1).

Lalu siapakah yang akan anda vote...?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun