Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[RTC]Di Satu Titik Bintang

17 Januari 2019   05:17 Diperbarui: 17 Maret 2019   09:35 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: shutterstock.com

Aku terus lari bergeser kesebelah kanan ke arah bukit, menghindari gulungan tanah yang terus melaju menggerus. 

Di langit kulihat satu bintang, tak peduli aku lari kemana, kuikuti titik bintang yang tampak berkerlip menuntunku, sampai aku  menabrak sesuatu. Aku tersungkur jatuh.

**

Malam sebelum kejadian...


"Hayoo..habiskan nasinya, Adik. Tambah lagi kuah sup nya. Makan ceker ayamnya biar kaki Adik kuat!"

Aku yang duduk disamping Adik membantu meyiduk kuah sup dan menambahkan ceker ayam kesukaan adik bungsuku ini.

"terimakasih Kak Ais"  sikecil menggeserkan kepala sambil menatapku lucu. Kedua tanganya menggenggam ceker ayam yang siap dimasukan mulut.

Aku tersenyum turut geserkan kepala "sama sama adek"

Ayah, Ibu memang mengajarkan kami adab sopan santun dalam keluarga. Kata Ibu, orang yang beradab itu orang yang mengamalkan "PMTT"

"apa itu, Bu? Tanyaku.

"itu singkatan dari, Permisi, Maaf, Tolong dan Terimakasih!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun