Dengan biaya setara, Anda bisa mempersingkat wakttu. Bandingkan jika menggunakan jasa Laundry drop-off, sesingkat-singkatnya butuh waktu sehari untuk menyelesaikan proses pencucian. Dan biasanya, semakin Anda 'memaksa' agar cucian Anda cepat selesai, semakin besar Anda menghadapi kemungkinan pakaian tertukar bahkan rusak.
4) multi servis: jika di loundry biasa pakaian atau baju dengan bahan tertentu akan dipisah, di E-Laundry kita punya kebebasan mau nyuci apapun dengan tarif yang lebih murah. Kita bisa cuci selimut tebal, boneka atau dalaman sekaligus yang dimasukan kantung khusus tanpa menambah biaya.
5) 24-hour service: kapanpun waktunya Anda bisa menggunakan mesin ini sewaktu waktu dan tidak terbatas karena beroperasi selama 24 jam.
Yang menarik perhatian penulis, setelah maraknya bisnis E-Laundry yang lebih praktis bagi konsumen dan mungkin lebih menguntungkan bagi si empunya karena tidak menggunakan jasa tenaga manusia yang artinya tidak ada pengeluaran rutin gaji karyawan, bagaimana nasib laundry rumahan ?Â
Apakah mereka gulung tikar?Â
Banyak pengangguran karna tidak dipekerjakan di laundry?
Apakah mereka mengadakan demo berjilid?Â
Merusak fasilitas laundry pesaing dengan corat coret atau iseng merusak mesinnya?
Atau memaki pemerintah yang mengijinkan adanya E-Laundry, yang berpotensi terbuka peluang pengangguran?
Tidak, semua berjalan normal.
 Bagaimanapun teknologi telah menjadi keniscayaan sejarah, dimanapun terlebih di Hong Kong yang memang sudah berpola pikir maju, modern dan taat hukum.  Mereka yang  sebagian warganya menyebut diri atheis/tidak beragama. Tidak ada sikap syirik dengan kemajuan bisnis tetangga. Tidak berpikir untuk merusak fasilitas walaupun tidak ada penjaganya, hanya mengandalkan kamera dibeberapa titik dalam ruangan yang nyaman ber ac tersebut. Dan semua berjalan dengan aman ,semua orang menikmati proses kehidupan agar lebih baik.