Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[SemarKutigaKom] Setelah E-Toll, Siapkah Anda dengan E-Cuci Baju?

14 Oktober 2017   05:49 Diperbarui: 22 Oktober 2017   23:50 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan biaya setara, Anda bisa mempersingkat wakttu. Bandingkan jika menggunakan jasa Laundry drop-off, sesingkat-singkatnya butuh waktu sehari untuk menyelesaikan proses pencucian. Dan biasanya, semakin Anda 'memaksa' agar cucian Anda cepat selesai, semakin besar Anda menghadapi kemungkinan pakaian tertukar bahkan rusak.

4) multi servis: jika di loundry biasa pakaian atau baju dengan bahan tertentu akan dipisah, di E-Laundry kita punya kebebasan mau nyuci apapun dengan tarif yang lebih murah. Kita bisa cuci selimut tebal, boneka atau dalaman sekaligus yang dimasukan kantung khusus tanpa menambah biaya.

5) 24-hour service: kapanpun waktunya Anda bisa menggunakan mesin ini sewaktu waktu dan tidak terbatas karena beroperasi selama 24 jam.

2-59e2154edd0fa86d485d2202.jpg
2-59e2154edd0fa86d485d2202.jpg
Memang di Hong Kong sendiri E-Laundry atau Laundromart belom merambah semua wilayah, sebagai contoh sepengatahuan penulis, dulu penulis tinggal di area Saiwanho tidak menemukan jasa E-Laundry disana.  Dan kini penulis tinggal di daerah HKU (Hong Kong University) atau dalam bahasa kantonisnya Shaiwan, nah mungkin karena disini zona kampus, banyak mahasiswa/wi selain penduduk lokal yang membutuhkan jasa laundry.  Nyatanya banyak sekali penulis jumpai bisnis laundmart tersebut di area Shaiwan

Yang menarik perhatian penulis, setelah maraknya bisnis E-Laundry yang lebih praktis bagi konsumen dan mungkin lebih menguntungkan bagi si empunya karena tidak menggunakan jasa tenaga manusia yang artinya tidak ada pengeluaran rutin gaji karyawan, bagaimana nasib laundry rumahan ? 

Apakah mereka gulung tikar? 

Banyak pengangguran karna tidak dipekerjakan di laundry?

Apakah mereka mengadakan demo berjilid? 

Merusak fasilitas laundry pesaing dengan corat coret atau iseng merusak mesinnya?

Atau memaki pemerintah yang mengijinkan adanya E-Laundry, yang berpotensi terbuka peluang pengangguran?

Tidak, semua berjalan normal.

 Bagaimanapun teknologi telah menjadi keniscayaan sejarah, dimanapun terlebih di Hong Kong yang memang sudah berpola pikir maju, modern dan taat hukum.  Mereka yang  sebagian warganya menyebut diri atheis/tidak beragama. Tidak ada sikap syirik dengan kemajuan bisnis tetangga. Tidak berpikir untuk merusak fasilitas walaupun tidak ada penjaganya, hanya mengandalkan kamera dibeberapa titik dalam ruangan yang nyaman ber ac tersebut. Dan semua berjalan dengan aman ,semua orang menikmati proses kehidupan agar lebih baik.

img-20171012-161047-jpg-59df2e377aafb2206065ab62.jpg
img-20171012-161047-jpg-59df2e377aafb2206065ab62.jpg
Ini contohnya,  Ada satu yang penulis temukan di salah satu sudut dimana ada laundry rumahan kebetulan tempatnya memang di pojok, jadi begitu mulai mewabah usaha laundromart,  dengan tetap mempertahankan loundry rumahannya, disampingnya dia buka juga E-Laundry sebagai antisipsi bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun