Minggu 23 pagi jam 8 aku sudah keluar rumah , tapi karena ada hal yang harus dikerjakan terlebih dulu, termasuk urusan ngisi perut. Akhirnya perjalanan dimulai pukul 10. Maksud hati sih ingin pagian agar bisa dapat antri depanan, apadaya perut kelaparan ,hihi
Setelah Saya menumpang Mass Transit Railway (MTR) dari Saiwanho ke Cousway Bay sekitar 15 menit keluar pintu F, dilanjutkan jalan kaki sekitar 15 menit, sampailah kami (rombongan ketemu dijalan) di tempat yang dituju
Bujubuneng....itu antriaaan panjang nian, saya jalan terus kebelakang sesuai petunjuk panitia, alamaak....harus naik bukit men, serius..ini penampakannya..
Ya iyalah lima rebuan orang tumplek blek di satu tempat, pinggir jalan sebelum masuk ke aula sekolah.
Seperti halnya Saya , tak ditemui wajah lelah, mereka semua antri dengan wajah penuh suka ria, walau harus nanjak bukit, namun demi bertemu Pakdhe apapun rela dilakukan begitu jawab mereka dengan senyum sumringah.
Semua antri dengan tertib, sampai pada giliran saya dimana panitia berkata "untuk no 2000-5000 masuk dulu!" yeaaaah...girang banget diri ini. Tata cara pengambilan tiket juga diwajibkan membawa Paspor asli serta HK ID cart asli. Bagi yang tidak memenuhi syarat, maaf saja , bagitu kata Pak Imik konsul bea cukai yang menerima aduan ditempat.
Oh ya bagi yang sudah terdaftar melalui organisasi , mereka mengambil tiket di KJRI.
Nah ada kejadian ngenes bin lucu disana. Ayuk Rahayu teman saya yang sudah berjuang mendaftarkan teman masuk organisasi yang beliau aktif didalamnya, ternyata pada saat yang sama tiket atas nama Ayuk Rahayu tidak ada!
Ayuk yang sudah sangat akrab dengan semua penghuni KJRI memelas minta tolong pada semua pihak, namun apa daya, karena semua harus mengikuti prosedur, tak satupun bisa mnolong. Segala usaha, berbagai upaya sudah dilakukan, hasilnya nihil. Pihak panitia angkat tangan. Dari jam 2 siang sampai jam 9 malam berada di KJRI tak ada kabar baik yang didapat.
Tak kuasa menahan kecewa, pukul 21.00 dalam perjalanan pulang menangislah Ayuk dalam pelukan Mecca sahabatnya. Saya yang satu grup WA denganya dalam group team pantau agency HK, turut bersedih ketika Ayuk berbagi kabar, cuma bisa menghibur, agar sabar menerima kenyataan.