Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Kompasiana, Bertemu Sosok Cerdas Sederhana

1 Agustus 2016   11:35 Diperbarui: 1 Agustus 2016   11:43 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut cerita nya, untuk sekedar biaya hidup dalam sebulan, dia hanya menghabiskan dana lima ratus ribu rupiah. Sangat sederhana, jika di lihat  latar belakang dari keluarga mampu.

Sikap sederhana sangat nampak dari cara berpakaian yang jauh dari kesan glamour seorang mahasiswa dari Univ terkenal di Indonesia. Tata bahasa nya juga tidak terkesan menggurui atau muluk muluk, pun tidak terkesan ja'im. Membuat saya nyaman ngobrol lama denganya.

Ternyata dia K’ners juga, sudah jauh lebih dulu malah, dari tahun 2012, namun kemudian vacuum karena kesibukan tugas kuliah, setelah sempat menelurkan sebanyak 6 artikel keren.

Sosok gadis mungil ini kembali membuat aku terpana, dia yang termasuk tak suka banyak bercerita tentang kelebihan diri, ketika saya searching untuk melihat akun Kompasiana yang keluar justru nama Lai Monica dalam berbagai berita tentang keberhasilannya menaklukan ilmu akuntansi yang membawanya pergi ke luar negeri mewakili kampusnya. Dan ini rinciannya

"Korea Selatan: Waktu itu kompetisi kasus bisnis, mewakili UGM. Tau Pak Ony Jamhari? Beliau waktu itu organizer-nya. Hehe. Nama kompetisinya SolBridge Asian Thought Leaders International Case Competition.

Malaysia: Lomba mewakili Indonesia Deloitte Risk Intelligence Challenge Trophy.

Singapura: Waktu itu aku dapat beasiswa exchange dari Temasek Foundation. Aku kuliah satu semester di National University of Singapore.

kalau yang di Hong Kong ini aku dapat beasiswa dari The Fund for American Studies. Kuliah singkat 3 minggu tentang Political Philosophy dan Political Economy, terutama liberalisme dan kapitalisme. Terus belajar tentang peran pemerintah dan bisnis serta masyarakat sipil dalam menciptakan kesejahteraan, dst. Hahaha."

Begitu penuturan dari gadis berambut ikal dan berwajah oriental manis ini.

Dan yang lebih membuat kagum, walaupun secara fisik imut, mungil di antara rekan rekannya, dia adalah salah satu dari enam mahasiswa berprestasi di tingkat international , penerima beasiswa 600 pound sterling.  dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan Akuntansi .  Bahkan dari keenam temannya, IPK Monic paling tinggi Diantara mereka. Cerita lengkapnya ada disini.  

Oh iya, kesederhanaannya menimbulkan kejadian lucu. Ketika bertemu hari minggu itu , Monika mengenakan sandal jepit, santai . Sehabis makan di Islamic Center Canteen (ICC) Masjid Wanchai, saya ajak keliling area masjid untuk mengetahui kegiatan positif para BMI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun