Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Beli "Anjing Panas" di Hong Kong

5 April 2016   09:57 Diperbarui: 5 April 2016   11:06 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dok.pri "][/caption]Setiap negara, setiap daerah tentunya punya bahasa masing masing yang jika kita mampu mempelajari akan menambah wawasan dan perbendaharaan kemampuan bahasa kita.

Seperti di Indonesia sendiri, yang terdiri dari ribuan kepulauan, tiap daerahnya mempunyai bahasa yang berbeda. Artinya ada ribuan bahasa dengan dialek yang berbeda di setiap daerahnya, luar biasa!

Namun karena adanya bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia, maka lebih memudahkan dan mempunyai persamaan kalimat ketika menyebut nama untuk satu produk atau tempat dari luar negeri dan biasanya masih tetap dengan nama asli dari mana produk atau brand itu berasal.

Contohnya seperti penyebutan McDonalds, KFC, Starbucks, Seven Eleven dan lain sebagainya dengan sebutan asli darimana nama dan merk itu berasal. Dari Sabang sampai Merauke tidak akan berubah.

Contohnya seperti ini. Nama toko retails dengan brand Seven Eleven orang Indonesia tidak berubah penyebutan menjadi “Tujuh Sebelas”. Mungkin ada yang iseng seperti itu tapi tidak menjadi paten. Artinya bukan julukan yang baku.

Coba jika sesuai bahasa daerahnya Seven Eleven di Jawa Tengah akan berubah menjadi “pitu sewelas”. Di Sunda menjadi “Tujuh Sabelas”. Di Padang menjadi “Tujuah Sabaleh” atau di Aceh menjadi “Tujuh Siblah”. Sungguh kaya dan bangganya Indonesia dengan beragam bahasanya. Namun lebih bangga karena kita di persatukan dengan bahasa satu Bahasa Indonesia .

Contoh lainya: Hot Dog, walaupun semua tahu kalau di alih bahasa Indonesia kan Hot Dog itu berarti “anjing panas” tapi warga Indonesia tetap menyebutnya Hot Dog!
Nah sekedar berbagi sedikit bahasa siapa tahu berguna, sekilas saya akan cerita bagaimana warga lokal Hong Kong sangat bangga dengan bahasa Ibu.

Bagi warga Hong Kong, mereka mempunyai pedoman tersendiri berdasarkan bahasa Khantonise, bahasa lokal warga Hong Kong dalam menyebut nama suatu "tempat" yang bagi penduduk bumi lain itu tidak merubah penyebutan kecuali dialek nya yang beda. Dan itu bisa menambah  kosa kata bagi yang belum pernah mendengar dan saya pilih yang unik terkesan lucu tapi nyata.
Berikut ini contoh nama tempat, daerah atau negara dalam penyebutan bahasa baku oleh warga  Hong Kong, saya mulai dari nama tempat  dan makanan terlebih dahulu:

Jusco: Kacito

Seven Eleven: Jat Sapyat (Jat =7, Sapyat =11)

Park N Shop: Pakke

Welcome: Waihong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun