Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Permohonan Maafku, Tertampar Tukang Sampah di Masjid Tua Ghuangzou

12 Maret 2016   07:08 Diperbarui: 12 Maret 2016   07:58 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di depan ada bus rombongan dari grup lainya parkir di sana. Yang tentunya penumpangnya sedang menjalankan ibadah sholat maghrib .

Bus kami melaju pelan, memberi kesempatan kami untuk memotret dari balik kaca bus sambil melambaikan tangan "dada masjid kami akan kemari lagi nanti"! Si pemandu sibuk menerangkan, jika masjid Huai Sheng adalah masjid tertua , masjid pertama yang ada di China tepatnya di kota Guangzhou. Sekitar 20an meter melewati masjid bus berhenti!! Ada apakah gerangan??!! Ternyata...

 Tangan Allah bertindak saat itu juga, mengusap sayang kami,  mengingatkan kami, saya terutama yang sudah sanksi akan KebesaraNYA. Saya yang duduk di bagian depan melihat dengan jelas, mata saya serasa di "culek", hati saya di tampar dengan pemandangan yang luar biasa. Jalan yang hanya bisa dilalui dua mobil kecil atau satu bis besar ,tapi saat itu di depan bis saya di sebelah kiri ada mobil sedan yang terparkir lama (tampak dari pekatnya debu yang menempel, di sebelah kanan ada truk sampah yang sedang dalam proses  memuat , memindahkan bertong tong sampah ke dalam truck . Jadi jalan tidak bisa dilalui sama sekali! Sedangkan antrian tong sampah itu lebih dari dua puluh tong sampah yang berderet di emperan jalan, subhanalloh....

Saya menunduk malu, saya yang hina ini sudah menyangsikan kebesaran NYA, yang menguasai hidup mati, dan waktu yang berputar ini adalah kekuasaNYa . Dengan sabar kami menunggu sambil merenung. Sampai hampir 15 menitan kami tertahan di jalan, waktu yang sangat cukup untuk menunaikan ibadah sholat maghrib dan jama isa. Ya Alloh ampuni hamba…

Belum lagi kejadian ketika kami sampai terlebih dahulu di immigration Shenzen sesuai harapan, ternyata ada teman kami yang bersikeras mau ke kamar kecil, padahal kekompakan rombongan sangat diperlukan agar kami bisa segera di proses keluar area immigration . Allah berkehendak lain, teman tadi tetap keukeuh ke kamar kecil, hingga rombongan bus yang lain berdatangan dan mereka keluar dulu. Rombongan kami masih tertahan karena jumlah anggota belum komplit sesuai data. Maka pasrah kami kembali bersabar menunggu…

 Dari kejadian ini maka hikmah yang bisa di ambil adalah:

1: Teguhkan niat awal dan selesaikan dengan baik.

2: Pasrahkan dan ikhlaskan jiwa raga saat sudah berniat berada di jalanNYA.

3: Jangan pernah sanksikan kekuasanNYA. 

4: Yakinlah hidup ,mati, dan waktu dalam genggamaNYA.

5: Jangan sombong , tak ada yang sulit bagiNYA untuk membuat susah atau mudah suatu urusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun