Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kemajuan dan Kemandirian Anak, Buah Keberhasilan Ortu dan Anak

8 November 2014   01:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah kedisiplinan waktu juga begitu, orang tua wajib mencontohkan, namun kemauan anaklah yang menentukan, contoh : setelah kepindahan saya dari Tangerang ke semarang, anak2 sekolah di daerah Banyumanik, beserta papanya dan mbak yang ngasuhnya, sedang saya sendiri di banaran dekat area kampus IKIP buka usaha.  Di akhir pekan mereka  nginap di warung, di senin pagi anak saya yang pertama kelas 4, jam 5 sudah bangun kemudian mandi dan mempersiapkan segala sesuatunya, begitu melihat kakanya bangun adiknya yang masih kelas 2 pun ikut terbangun walau agak malas2 an.

Namun begitulah antara contoh dan kemauan diri itu harus sejalan. Tak heran jika sebulan yang lalu saya mendapat sms dari anak pertama saya yang sudah duduk di bangku  SMK , mengabarkan jika dia meraih rangking TIGA setelah setahun yang lalu berada di rangking Sembilan, ini sangat membuat saya bangga dan bahagia, selain adiknya yang selalu rangking satu di kelasnya.(SMP)

Justru dari mereka selain ada rasa bangga, saya yang  merantau jauh di negeri orang menjadi lebih semangat,  karena  kedua anak saya selalu  mengatakan, " Ibu jangan khawatir kami anak2 sudah dewasa, bisa menjaga diri, kami  tidak malu menjadi anak TKI, bahkan kami akan membuat ibu bangga  dengan menjadi anak TKI yang berguna. mak ceesss...

Memang masih panjaaang perjalanan untuk meraih sukses selanjutnya, namun jika dari DALAM DIRI SENDIRI ada kemauan kuat untuk maju, berprestasi  dan  berhasil,  walau terbatas situasi dan kondisi, support dan do'a dari orang tua, niscaya kesuksesan dan kebahagiaan akan di raih.

Jika ada yang menyalahkan orangtua karena diri merasa tidak berhasil, apalagi menyalahkan para orang tua Indonesia yang tak mampu mendidik anak, karena katrok dan lain sebagainya, sudahkah orangtuanya mencontohkan atau ada kemauan diri yang kuat untuk mengatasi dari sulitnya situasi dan kondisi?

Saya juga hanya seorang ibu yang sendirian banting tulang demi anak2 tercinta, namun tak lelah bekerja, mensuport dan berdo;a untuk anak2 nya yang berjuang sendiri juga di ujung negeri sana. Artinya selain peran orang tua, keberhasilan anak adalah karena perjuangan dan kemauan anak itu sendiri.

*Salam Damai Anak Negeri*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun