Mohon tunggu...
Ari Wibowo
Ari Wibowo Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Tulisan

Belajar Terus Menerus

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jangan Diam, Hadapi Hoaks dan Disinformasi Covid-19

14 April 2020   10:06 Diperbarui: 14 April 2020   10:40 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari Kominfo: salahsatu bentuk disinformasi terkait covid-19

Seperti beberapa contoh kasus disinformasi yang ditemukan kominfo beberapa waktu lalu (01/04/2020) "Rezim Jokowi Pertontonkan Mega Korupsi Rp 59 Triliun di Tengah Pandemi Covid-19", "Modus Menghabisi Ulama, 5000 Uztadz Akan Disuntik Covid-19 Sampai Mati" (Kominfo, 07/04/2020),  "Obat yang Dibeli Jokowi dari Cina Komunis Sangat Berbahaya dan Berakibat Kematian" (Kominfo, 25/03/2020), "Obat Avigan yang Dipesan Jokowi adalah Obat Pembunuh Janin" (Kominfo, 24/03/2020),  "Jokowi Minta Perbanyak Acara Wisata agar Banyak Rakyat Tewas karena Corona" (Kominfo, 24/03/2020).    

Partisipasi Smart User

Data terbaru dari We are Social pada Januari 2020 menyebutkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 10 juta pengguna dari tahun sebelumnya, artinya ada 160 juta pengguna aktif media sosial saat ini. Namun tingginya akses masyarakat (user) terhadap media sosial tidak dibarengi dengan tingginya kemampuan masyarakat dalam memilah dan memilih informasi yang benar. Seperti hasil riset Ika Karlina Idris yang diterbitkan di Jurnal Behavior and Information Technology (2018) bahwa pengguna baru media sosial (internet) lebih rentan men-share informasi tanpa konfirmasi data.

Ini juga yang menjadi salah satu penyebab kenapa hoaks atau disinformasi cepat sekali tersebar di media sosial. Oleh karena itu perlu adanya gerakan antisipatif dari para smart user untuk ikut berpartisipasi dalam menangkal dan melaporkan hoaks atau disinformasi kepada Kemenkominfo. Lantas apa dan siapa smart user itu?

Smart user dapat diartikan sebagai pengguna media sosial (internet) yang memiliki kemampuan literasi digital cukup tinggi. Mereka paham bagaimana cara menggunakan dan memanfaatkan teknologi gawai dengan baik dan positif. Paham juga terhadap penerimaan dan pemilahan informasi yang kredibel dan invalid. Sederhananya setiap pengguna media sosial bisa dan mampu menjadi smart user, tentunya dengan syarat sebagai berikut;

  1. Dapat  mengidentifikasi setiap informasi yang mereka terima. Gunakan model 5W+1 H+1T (why, what, when, where, who+how+truth). Telusuri darimana sumber informasinya dan pastikan informasi itu kredibel atau dapat diterima kebenarannya.
  2. Gunakan pendekatan tabayyun (klarifikasi dan konfirmasi informasi). Pendekatan ini bersumber dari ajaran Islam yang menekankan prinsip kejelasan dan kebenaran dalam menerima informasi. Smart user dapat tabayyun dengan mengunjungi situs-situs resmi yang berkaitan dengan informasi yang diterima atau mengkonfirmasi berita ke sumber berita. Di tengah pandemi wabah ini tentu media center penanganan covid-19 menjadi rujukan informasi.
  3. Saring sebelum sharing. Pendekatan ini sangat populer di kampayekan di media massa dan media sosial. Setiap pengguna dituntut untuk dapat menyaring informasi sebelum membagikannya di media sosial.
  4. Self control (pengendalian diri). Artinya setiap pengguna media sosial bisa mengkontrol dirinya, dengan tidak mudah larut terhadap narasi yang menggugah emosi. Seringkali pengguna media sosial merasa dirinya memahami setiap masalah dari berbagai bidang.
  5. Laporkan hoaks dan disinformasi. Kemenkominfo sudah membuat link aduan yang bisa diakses oleh smart user yang ingin melaporkan kasus hoaks dan disinformasi yang diterimanya dan identitas pelapor akan dirahasiakan oleh pihak Kemenkominfo.

Semoga kita semua ikut terlibat dalam menangkal hoaks dan disinformasi covid-19 di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun