Mohon tunggu...
Yosef M.P Biweng
Yosef M.P Biweng Mohon Tunggu... Guru - Guru pedalaman

Musafir sebagai guru di pedalaman Papua

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Percakapan Singkat Budak dan Tuan

1 Juni 2022   15:50 Diperbarui: 1 Juni 2022   15:55 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

CERPEN

Percakapan singkat antara Tuan dan Budak

=================================

Pada suatu hari, senja akan berlalu,  cuaca yang cerah dengan tiupan angin sepoi-sepoi mengayunkan dedaunan berguguran seakan musim gugur telah tiba. Seorang pria mida melangkah penuh harapan menuju ke rumah majikannya. Perjalanan yang sangat jauh membuat pria muda itu terlihat leleh dan dahaga membuat raut terpancar di raut wajahnya.

Pria muda baya itu akhirnya tiba di rumah majikannya. Terjadilah percakapan singkat antara pria muda dengan majikannya:

Budak: selamat sore tuan.

Tuanya: selamat sore juga.

Budak: tuan, saya datang untuk meminta makan, karena seharian saya berkerja tapi belum mendapat makan.

Tuan: hai budak, apakah kamu lapar?

Budak: ehhhmmmmm....... Sambil mengerutkan dahit dan garuk kepala sambil menatap tuanya.

Tuan: hei budak, kenapa engkau mengerutkan dahi dan mengaruk kepalamu, apakah kamu lapar, apakah kamu sudah makan?

Budak: ya benar tuanku, saya lapar dan belum makan sampai sore ini. Jadi saya datang untuk meminta sesuap nasi.

Tuan: oh begitu. Kalau begitu, mari masuk ke dalam rumah dan makan sampai kenyang. Tapi ada syaratnya yang harus kamu lakaukan, yaitu harus mengikuti seluruh perintah dan kehendakku.

Budak: siap tuanku, saya akan laksanakan apa yang dikehendeki dan yang diperintahkan oleh tuan.

Tuan: oke baiklah, kalau begitu kamu boleh makan sampai kenyang. Dan kamu akan menjadi budak selama aku masih berkuasa.

Budak: baik tuanku, tapi saya boleh bertanya sesuatu hal kepada tuan.

Tuan: boleh, apakah yang hendak kamu bertanya.

Budak: apakah saya bisa menjadi seperti tuan suatu hari kelak?

Tuan: saudaraku, bisa saja, jika kamu mau. Akan tetapi kalau kamu masih sama seperti ini, kamu tidak bisa menjadi sama seperti saya, kamu tetap akam selamanya menjadi budak.

Budak: ah....tuan ( sambil menatap tuan) kenapa tuan bisa kenapa tuan mengatakan begitu?

Tuan: ya saudaraku, karena kamu lebih suka diperintahkan atau disuruh daripada memerintah atau menyuruh orang lain, kamu lebih suka diperintah daripada memerintah orang lain, kamu lebih suka menerima daripada memberi kepada orang lain, itulah kelakuan dan caramu. Yang lebih paranya lagi adalah harga dirimu dapat dibeli dengan nilai uang. Jadi, selagi mental itu ada pada dirimu, kamu jangan bermimpi, kamu tidak akan memimpin dirimu sendiri atau menjadi tuan.

Budak: baik tuan, terimakasih atas motivasi dan nasehat untuk saya.

Tuan: iya baik, sama-sama.

Tuannya melanjutkan percakapan lagi sebagai menutup percakapan mereka, tuan mengatakan kepada budak, " kalau kamu ingin seperti diriku ini, menjadi tua dan penguasa atas negerimu ini, maka jadilah dirimu sendiri, dan hal penting yang harus amu lakaukan adalah memiliki mental pejuang, berkorban, memiliki sikap jujur, memiliki prinsip hidup yang kuat. Dan yang terakhir adalah kamu harus memiliki sikap kesetiaan dan cinta akan dirimu sendiri, sesama, alam ciptaan dan terutama kepada Allahmu senidiri yang kamu Imani. Dengan demikian, kamu akan menjasdi tuan sesuai dengan apa yang kamu kehendaki.

Percakapan singkat ini ditutup dengan perpisahan dengan penuh harapan si pria itu menjadi tuan di tanahnya sendiri, menjadi manusia yang merdeka tanpa ada penindasan, marginalisasi, diskriminasi, kedamaian, kesejahteraan dan lepas bebas seperti burung rajawali.

Sekian dulu, nanti baru kita lanjut lagi..................

Agats, 01 Juni 2022, 17:35 WIT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun