Mohon tunggu...
Yosef M.P Biweng
Yosef M.P Biweng Mohon Tunggu... Guru - Guru pedalaman

Musafir sebagai guru di pedalaman Papua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siap Mengabdi di Tanah Lumpur-Asmat

31 Mei 2022   06:57 Diperbarui: 31 Mei 2022   07:08 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minggu sore itu, cuaca sedikit mendukung, kakak bak seorang gait mulai menjelaskan soal kota Timika,  letak kota, perkantoran,  pasar,  ini kompleks masyarakat dari suku ini yang mendiami tempat ini,  ini namanya Sempan,  ini namanya Karitas,  kantor Bupati hingga sampai di Kuala Kencana dengan julukan kota di tengah hutan.  Sangat fantastik.

Kami tiba di rumah kakak ipar. Kami di sambut baik oleh kakak ipar punya suami dan anak-anak. Waktu berjabatangan dengan kakak, adik ipar dan anak-anak di rumah,  kakak langsung bilang ke saya,  adik ini orang muyu.  Saya bilang tepat sekali kakak.  Rupanya kakak pernah di Merauke.  

Jadi,  kakak ini mulai sedikit berkisah tentang perjalanan hidup waktu di Merauke, ada suka dan duka.  Teman seangkatan waktu itu,  Bpk.  Elisa Kambu (Bupati Asmat),  Bpk. Yusak Yaluwo (mantan Bupati Boven Digoel),  dll.  Ada banyak teman yang disebutkan tapi saya tidak cantumkan di sini.

Setelah bercerita, kami pamit,  karena moment yang kedua adalah mengabadikan moment di alun-alun Kuala Kencana. Setelah foto-foto, kira-kira pukul 16:25 wit,  kami balik arah kembali ke kota. 

Dalam perjalanan pulang,  saya mendapat telp dari pihak Rimbun Air bahwa besok 28 Juni 2021 pukul 10:00 wit datang melaporkan diri di kantor tempat penjualan tiket.  Kami pulang melewati jalan dari SP 2 lurus menuju Gereja Katedral, dan keliling kota. 

Sebelum menuju rumah,  kami singgah beli ikan bakar,  keladi rebus,  petatas rebus.  Setelah itu, kami menuju rumah.  Setibanya di rumah pukul 19: 20wit, kami langsungdiajak makan di tetangga sebelah,  mereka buat syukuran ulang tahun anak mereka. Setelah itu,  kami istirahat. 

Senin,  28 Juni 2021, cuaca mendung dan gerimis waktu menunjukan pukul 09:30 wit.  Saya bilang kakak, kakak tolong telp ojek yang kakak kenal dulu,  supaya datang jemput dan antar saya ke bandara.  Setelah sarapan pagi dengan keladi, ubi suami dan ikan bakar, ditambah secangkir gula jahe panas sangat nikmat.  

Terimakasih banyak Tuhan. Sambil makan bersama kakak,  kita mulai bercerita soal peluang-peluang bisnis yang bisa kita buat.  Usaha yang sedang kakak lakukan adalah menjual keladi dari Wamena.  Kita sangat antusia cerita sampai hampir lewat waktu.

Sudah waktunya saya harus ke kantor loket pembelian tiket dan menuju bandara.  Pukul 09:40 wit, ojek tiba di rumah.  Saya langsung pamit dengan kakak,  saya menuju motor ojek dengan ditemani gerimis kami tiba di tempat penjualan tiket.  

Setelah saya melakukan pembayaran tiket,  saya bersama om ojek menuju bandara.  Selamat tinggal kota Timika.  Petugas memanggil penumpang tujuan Ewer untuk menuju pesawat Rimbun Air.  Berangkat pukul 11:45 dan tiba di Ewer 12:30wit. Sampai jumpa kota Timika.

Sepenggal catatan reflektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun