Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Doktor UIN Malang. Ketua Umum JATMAN Banyuwangi. Dosen UIMSYA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lika-liku Keluar Thailand

4 Desember 2024   21:51 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:55 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Ustadz Po'o, Pak Lukman dan Mahasiswa UIMSYA di Sekolah Bukit Islamiyah, Thailand (Foto : Pak Lukman Thailand)

Puas makan, kami menuju bandara Hat Yai. Ustadz Po'o dan Pak Lukman mengantarkan kami sampai ke dalam bandara. Saat hendak cek in, petugas memberikan informasi bahwa pesawat yang hendak kami tumpangi delay selama 4 jam. Seharusnya jam 1 siang kami take off, ternyata jadwalnya mundur. Take offnya jam setengah lima sore. Awalnya Pak Lukman dan Ustadz Po'o mau menemani kami menunggu di bandara, namun kami meyakinkan beliau berdua untuk meninggalkan saja, karena mobil sedang terparkir di depan bandara masih hidup dan tidak dimatikan, karena takut tidak bisa distarter lagi.

Kami berpamitan dan saling berpelukan. Aku mengucapkan banyak terimakasih kepada beliau berdua yang sudah membantu kami selama di Thailand dan menguncapkan permohonan maaf karena sudah selalu merepotkan selama ini. "Kami titip anak-anak KKN UIMSYA Pak, mohon mereka dibimbing", ucapku dan Mr. John.

Tepat pukul 4.30 sore waktu Thailand, kami terbang menggunakan pesawat Batik Air Malaysia menuju Kuala Lumpur. Di Kuala Lumpur, pesawat yang menuju Surabaya ternyata juga delay satu jam. Seharusnya terbang jam 9 malam waktu Malaysia, ternyata terbang jam 10 waktu Malaysia. Sampai Surabaya jam 12 lebih 5 menit. Di depan bandara, sopir travel sudah menunggu. "Saya sudah menunggu 1 jam yang lalu mas", katanya. "Maaf mas, tadi pesawatnya delay 1 jam", jawabku.

Karena telat waktu berangkat. Aku melihat sopir travel dari Surabaya ke Banyuwangi selalu tancap gas, kecepatan mobil selalu hampir di atas 100 KM/jam, apalagi saat berada di jalan tol. Aku memejamkan mataku walaupun tidak bisa tidur. Sampai rumah di Muncar, jam 8 pagi. Alhamdulillah akhirnya sampai Indonesia. Perjalananan ke Thailand kali menyenangkan, sekaligus menegangkan. Banyak cerita. Catatan yang aku tuliskan hanya mewakili sedikit dari cerita itu, aslinya lebih seru lagi. Terimakasih, semoga bisa shilaturahim ke sana lagi lain waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun