Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah supermarket yang juga menjadi tempat packing produk sebelum dikirim ke pasar modern dan tradisional. Saat kami masuk, semua memakai pakaian ala santri, namun alat-alat yang mereka gunakan, sudah alat modern, seperti sebuah pabrik modern namun tetap ala santri. Kami diizinkan untuk melihat secara langsung proses sortir sayuran dan buah-buahan dari Grade 1 hingga grade 5. Di tembok di dalam ruangan, banyak tertempel foto-foto sayuran dan buah yang selama ini menjadi produk unggulan dari pesantren Al-Ittifaq ini.
"Kang Zainal, saya minta nomornya, saya merasa diberikan inspirasi yang luar biasa dari pesantren ini. Suatu saat saya berharap pesantren tempat saya mengabdi bisa mencontoh pesantren ini", itulah kalimat penutup sebelum kami berpisah dengan Kang Zainal. Adzan maghrib berkumandang, kami semua berjama'ah di masjid dekat pesantren.
Usai maghrib, kami diajak untuk makan malam, "Yang kita makan ini adalah sayuran dan buah-buahan grade 4 dari produk pesantren", ujar Pak Rafi sambil guyon kepada kami. Setelah isya' kami kembali ke Jakarta. Kunjungan institusional LPDP hari ini merupakan acara yang luar biasa. Alhamdulillah. Terimakasih LPDP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H