Karena bagiku ini hal yang privasi.Namun, semoga bisa memberikan inspirasi dengan jawaban yang akhirnya aku utarakan. "Secara pribadi, pada saat hendak menulis, aku berusaha untuk suci, punya wudlu. Dan setiap buku yang laku terjual, laba 50 % dari buku-buku itu, aku salurkan ke organisasi MATAN Banyuwangi, organisasi tasawwuf yang didirikan oleh Maulana Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan", itulah jawaban singkatku.
Om Dian Kelana, Mbak Gita Permata yang bekerja di RS Polri juga bertanya. Banyak pertanyaan yang akhirnya belum bisa aku jawab. Di sini aku ingin menuliskannya secara singkat, walaupun aku teringat pesan Imam Syafi'i dulu, beliau mengatakan, "Ridlonnas ghoyatun la yudrok", "Bisa memuaskan semua orang itu adalah sesuatu yang mustahil". Inti di antara pertanyaan itu adalah bagaimana konsisten menulis dan motivasi terbesar untuk bisa istiqomah menulis.
"Setiap detik dari udara yang kita hirup, kita bisa hidup ini adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Setiap hari kita merasakan anugerah itu. Aku ingin mengabadikan setiap detik dari anugerah itu dengan menuliskannya, harapannya nanti tulisan itu bisa menjadi amal jariyah dan bisa memberikan inspirasi kebaikan buat orang yang membacanya. Aku merasa bersyukur dengan setiap detik yang aku lalui, dan aku berusaha menuliskan dari kisah itu", itulah jawaban yang aku utarakan untuk beberapa pertanyaan yang ada.
Jam 09.30 malam, Mbak Dewi diberikan arahan oleh Pak Tamrin untuk menutup acara. Alhamdulillah acara malam ini luar biasa. Semoga 4 buku serial Mesir yang sudah diterbitkan oleh YPTD ini bisa memberikan inspirasi kebaikan buat para pembacanya. Semoga aku diberikan konsistensi untuk menulis, menulis apa saja dan berharap bisa selalu memberikan manfaat dari tulisan-tulisan itu. Aku bersyukur dari setiap detik yang aku lalui dengan menuliskannya. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H