Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Doktor UIN Malang. Ketua Umum JATMAN Banyuwangi. Dosen UIMSYA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Presentasi Islam di Amerika

17 Oktober 2019   06:15 Diperbarui: 17 Oktober 2019   07:48 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai tibalah saatnya, saat Imam Feisal berangkat kuliyah. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba ada rasa yang datang. Beliau merasakan ada Tuhan yang hadir di hidupnya. Hadir saat ini ketika berada di dalam bus.

Adanya bus bisa jalan, manusia di sekitar beliau bisa hidup, bunga-bunga indah dari pohon di sepanjang jalan, hiruk pikuk lalu lintas dari jalanan yang dilalui. Tidaklah semuanya itu ada tanpa sebab.

Adanya sesuatu, bergeraknya sesuatu, adanya alam semesta ini, berarti harus ada yang menggerakkan dan mengadakan, dan dari situlah berarti harus ada Tuhan. Itu kali pertama imam Feisal merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.

Beliau menikah dengan seorang Amerika dari keturunan Yunani-Katolik sampai dikaruniai anak kembar. Namun, pernikahan itu tidak berjalan mulus, sampai akhirnya bercerai.

Usai bercerai, beliau bertemu dengan Syeikh Muzaffar dan menawarinya untuk menjadi imam di Masjid Al Farah yang terletak di 155 Mencer Street, sebelah selatan Houston Street, Amerika Serikat. Dari sinilah beliau akhirnya mengenal seorang perempuan yang bernama Daisy dan pada tahun 1996 mempersunting untuk menjadi istrinya.

Pada tahun 1997, keduanya mendirikan organisasi yang bernama American Society for Muslim Advancement (ASMA), organisasi yang bergerak memberikan bantuan pemahaman tentang mengapa dan bagaimana serta dalam hal apa negara Amerika memiliki nilai kesepahaman dengan ajaran-ajaran yang ada di dalam Al-Qur'an dan mengapa mereka tidak perlu meminta maaf --kepada saudara mereka yang hidup di negeri-negeri berpenduduk mayoritas muslim di seluruh dunia--  karena mereka adalah seorang muslim yang juga warga Amerika.

Angin mulai bertiup kencang setelah terjadi peristiwa pengeboman WTC pada 11 September 2001. Ground Zero yang menjadi lokasi berdirinya WTC memanas. Sebagai seorang muslim yang juga menjadi imam terkemuka di Amerika Serikat, beliau merasa ikut bertanggung jawab untuk menjawab tudingan-tudingan yang tidak tepat terhadap Islam. Nama Islam tercoreng dengan adanya peristiwa 11 September, Islam dituduh sebagai agama teroris, agama ekstrimis, agama radikal, dan sebutan-sebutan sejenisnya.

Beliau aktif menyuarakan Islam lebih intens sejak saat itu, bahkan sering diminta untuk berbicara Islam di media-media nasional Amerika. Satu ajaran yang beliau kenalkan saat diminta untuk menjelaskan Islam adalah bahwa Islam yang beliau yakini dan laksanakan tidak seperti Islam yang diyakini oleh para radikalis itu, bahkan bisa dikatakan, apa yang mereka yakini itu sebenarnya bukan Islam, tetapi pemahaman dan pemikiran Islam yang salah.

Islam Ortodoks, beliau memberikan sebuah istilah nama untuk Islam yang sebenarnya. Islam ortodok dianggap mewakili sebuah ajaran agama Islam yang masih murni, ajaran agama Islam seperti yang dibawa, dikerjakan, dan dicontoh oleh Rasulullah Nabi Muhammad Saw., para sahabat hingga para ulama' setelahnya. Ajaran inilah yang beliau sampaikan di seluruh Amerika.

Ada dua ajaran pokok yang harus ada pada diri seorang muslim, yakni hablun minalloh dan hablum minannas, hubungan kepada Allah dan hubungan kepada sesama manusia. Inilah inti dari ajaran Islam Ortodoks itu. Hubungan pertama berkaitan dengan hubungan muslim kepada Allah, seorang muslim diperintahkan bersyahadat, shalat, sampai pada haji. Ada satu nilai yang diajarkan di sana, yakni selalu meyakini bahwa Allah SWT. selalu hadir dalam ibadah yang dilaksanakan.

Hubungan yang pertama memberikan pelajaran bahwa bagaimana seorang muslim selalu merasa dilihat oleh Allah dalam dua puluh jam dia bernafas. Ada CCTV yang selalu mengawasinya, yang dalam al-qur'an bahasa menggunakan bahasa berdzikir, fadzkuruuni adzkurkum, ingatlah kalian kepadaku, maka aku akan mengingatmu. Inilah makna dari ajaran pertama dari Islam ortodoks itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun