Taiwan juga sama, punya stand 3x3 meter. China juga sama. Lalu kemana ratusan perusahaan China yang selama ini produknya membanjiri Mesir? Itulah pertanyaan saya ketika melihat stand China yang ternyata sangat mungil dengan perbandingan negaranya yang begitu besar dengan penduduk terbesar se-dunia.Â
Satu kegilaan lagi didapatkan di CIF. Yah, bagi saya cara Mesir untuk mendongkrak ekonominya emang lumayan gila, salah satunya dengan CIF ini. Dan alhamdulillah, Indonesia termasuk salah satu negara yang lumayan agresif untuk menangkap kesempatan ini.Â
Di saat negara Mesir sedang terpuruk seperti sekarang, maka disitulah kesempatan untuk penetrasi pasar semakin lebar, karena pesaing akan semakin sedikit dan peraturan juga belum terlalu ketat. Terlepas dari acara-acara resmi internasional yang digelar selama CIF seperti yang tiap hari dilaporkan oleh salah satu peserta di stand Indonesia; bapak Masykur A. Baddal.Â
Saya mengangkat sisi lain saja yang pastinya ini tidak diangkat di media, ya, mana mau media mengangkat hal-hal sisi lain seperti ini. Mereka pasti mengangkat wah-nya saja. Hehe. Masih banyak sekali sisi lain dari CIF (Cairo Internatioal Fair) yang saya baca dari pengamatan saya yang menarik untuk diulas, semoga saja tangan saya terus gatal untuk menuliskannya di sini.Â
Berbagi dengan teman-teman di mana saja. Saya akui. Saya salut dengan Mesir yang nekat dengan mengadakan pameran dagang terlama di dunia. Dan ternyata, di dalam pameran, kami juga diberikan kebebasan untuk jual beli retail dari barang-barang dagangan yang seharusnya hanya menjadi sample. Ini hal unik lagi dan perlu diulas nantinya.Â
Masih banyak lah pokoknya. Mesir terlalu banyak hal-hal unik yang tidak kita temukan di Indonesia. Dan sesuatu yang berbeda, itu akan menjadikan penasaran dan penasaran pasti identik dengan pemasaran. :) Yang Pasti. Ini adalah kesempatan emas untuk menjadikan Indonesia dan Mesir kembali semakin mempererat hubungannya.Â
Kelak, Soekarno modern akan lahir kembali dan tersenyum lebar bersama Gamal Abdul Nasser modern seperti yang dulu pernah terjadi. Salam Kompasiana Bisyri Ichwan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H