Nefzah Atirah Qalby
Analisis Lanjutan untuk Pengelolaan Sumber Daya Laut yang Berkelanjutan
Peneliti dari Institut Penelitian Perikanan Laut Cina Timur dan Pusat Perikanan Universitas British Columbia telah menerapkan model Ecopath untuk menganalisis ekosistem Laut Cina Timur. Studi ini menyelidiki tingkat trofik, aliran energi, dan struktur jaringan makanan, memberikan wawasan penting tentang kelompok fungsional yang penting secara ekologis dalam ekosistem tersebut.
Menemukan Keseimbangan di Laut Cina Timur
Model yang berdasarkan survei sumber daya perikanan tahun 2000 dan data komposisi diet, bersama dengan database global seperti FishBase dan Sea Around Us Project Database, menunjukkan tingkat trofik kelompok fungsional antara 2.86 dan 4.37, dengan rata-rata 3.32. Kelompok seperti anchovy (Engraulis japonicus), ikan kecil, dan krustasea benthik seperti udang dan kepiting, memainkan peran penting dalam struktur trofik dan dinamika aliran Laut Cina Timur.
Efisiensi Transfer Trofik dan Maturitas Ekosistem
Efisiensi transfer trofik ditemukan bervariasi antar level trofik, dengan level II, III, dan IV memiliki efisiensi masing-masing 11.8%, 21.1%, dan 17.4%. Pentingnya pemahaman ini tidak hanya terbatas pada nilai akademis tetapi juga untuk pengelolaan perikanan yang lebih efektif dan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Mendorong Keberlanjutan Melalui Penelitian
Laut Cina Timur telah mengalami peningkatan tangkapan ikan sebesar 400% sejak tahun 1980-an, yang menghasilkan perubahan signifikan pada struktur ekosistemnya. Studi ini menyoroti pentingnya pemantauan dan pengelolaan yang efektif terhadap sumber daya perikanan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman biologis.
Kesimpulan untuk Aksi
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa estimasi yang akurat tentang aliran energi dan interaksi trofik adalah penting untuk memahami dampak tekanan perikanan pada ekosistem Laut Cina Timur. Hasil penelitian ini mengundang para pemangku kepentingan untuk menggunakan informasi ini dalam membuat keputusan pengelolaan yang lebih tepat guna melindungi ekosistem laut yang vital ini. Sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H