Pencitraan berasal dari kata Citra,
Arti kata citra banyak ahli bahasa mengungkapkan, diantaranya :
(1) Huddleston dalam (Buchari Alma, 2008:55) memberikan definisi atau pengertian citra dengan mengatakan sebagai berikut :”Image is a set beliefs the personal associate with an Image as acquired trough experience”. Artinya: citra adalah serangkaian kepercayaan yang dihubungkan denga sebuah gambaran yang dimiliki atau didapat dari pengalaman,
(2) Bill Canton (S.Soemirat & Adrianto. E 2007:111) memberikan definisi atau pengertian sebagai kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi,
(3) Richard F. Gerson (1994) dalam Buchari Alma (2008:54) memberikan definisi atau pengertian citra tentang bagaimana konsumen, calon konsumen, dan pesaing melihat anda, reputasi anda adalah apa yang orang-orang katakan kepada pihak lain. Anda memerlukan baik citra penampilan fisik dan juga citra bisnis professional sebagai reputasi positif, jika ada yang kurang, bisnis anda bisa gagal,
(4) Philip Kotler (2009:299) memberikan definisi atau pengertian citra sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek,
(5) Frank Jefkins (Soemirat & Adrianto, 2007:114) memberikan definisi atau pengertian citra sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya,
(6) Soleh Soemirat & Elvinaro (2007:113) memberikan definisi atau pengertian citra tentang bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas,
(7) Buchari Alma (2008:55) memberikan definisi atau pengertian citra sebagai impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada public mengenai perusahaan, mengenai suatu obyek, orang atau mengenai lembaga, dan
(8) Suharta Abdul Manjid (2009:70) memberikan definisi citra sebagai image yang terbentuk dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan
Disadur dari : http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2181313-definisi-atau-pengertian-citra/
Politik pencitraan adalah politik yang dibuat untuk menggambarkan seseorang, pejabat, partai, ormas, dll adalah baik atau buruk. Politik pencitraan positif digunakan untuk mengangkat elektibilitas diri dan golongannya sedangkan pencitraan negatif untuk menjatuhkan musuh/lawannya.
Di tiap negara polotik pencitraan ini biasa digunakan/dimanfaatkan untuk memunculkan tokoh yang diinginkan suatu golongan ataupun untuk mengangkat derajat dan kepangkatan dalam militer maupun dalam jabatan sipil.
Karena ini namanya politik, tidak jarang dilakukan dengan jalan yang sangat radikal sehingga harus mengorbankan darah warga negaranya sendiri.
Alkisah di negeri antah berantah, ada seorang kolonel yang dirancang dalam 4 tahun naik pangkat menjadi Jenderal bintang 4. Maka dibentuklah sebuah tim sukses lengkap dengan biaya yang sangat besar bahkan dibiayai oleh asing. Bergeraklah tim ini merancang sebuah kerusuhan di tingkat masyarakat tertentu dan terciptalah kerusuhan besar itu. Si kolonel dirancang menyelesaikan kerusuhan besar itu dan bereslah dengan cepat. Penghargaan pertama kolonel naik pangkat menjadi jenderal bintang 1, begitu diciptakan hal lain sehingga si bintang satu segera naik jadi bintang dua dan seterusnya hingga tercapailah target menjadi bintang 4 dalam 4 tahun.
Dikisah lain, saat proses politik pencitraan ada gagalnya karena persaingan proses pencitraan oleh kelompok lain sehingga bertabrakan. Hancurlah semua rencana bahkan hilang semua harapan masa depan karena harus dipecat dari kesatuan.
Banyak cara politik ini dijalankan, ada yang namanya citra terdzalimi, citra suci, citra penjahat, dll.
Demikian mudah-mudahan bermanfaat untuk semua pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H