Peredaran Beras Plastik sudah sangat meresahkan di Indonesia.
Peredaran Beras Plastik menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap perdagangan beras.
Produksi Beras Plastik dimulai dari Negara China. Tidak mungkin negara sebesar China , apalagi negara komunis tersebut gagal mengawasi warganya. Bagi saya kemungkinan besar Peredaran Beras Plastik di Negara China dibuat oleh Pemerintah Sendiri. Tujuannya jelas Depopulation, pengurangan jumlah populasi masyarakat. Karena di tengarai, Beras Plastik dapat menyebabkan kemandulan. Begitu ketahuan di publik langsung hal ini di hentikan oleh Pemerintah China.
Hal ini di awali dari beredarnya Susu ber melamin, yang mengakibatkan kerusakan ginjal pada 300 ribu bayi di China. Di satu sisi susu bermelamin ini sudah berhasil mengurangi populasi bayi di China.
Untuk apa China mengirimkan beras Plastik-nya ke Indonesia ? Padahal jelas, harga Plastik lebih mahal ketimbang harga beras.
Jokowi sebagai presiden sudah cukup meresahkan dunia regional Asia Timur dan Asia Tenggara. Gebrakan Jokowi memerangi Mafia Ikan, Mafia Bola dan juga Mafia Migas, membuat para mafia ini gerah. Dalam jangka panjang, gebrakan Jokowi ini membuat basis kekuatan ekonomi yang saat ini dipegang kekuatan asing mulai berpindah ke Indonesia. Untuk menghancurkan secara perlahan-lahan Jokowi, mereka tahu, nama baik Jokowi harus di hancurkan , terutama menghancurkan basis massa Jokowi di kalangan Grass Root.
Bila kekuatan ekonomi Asia Timur yang saat ini di Pegang China dan Negara Asia Tenggara lainnya beralih ke Indonesia, maka secara jangka panjang akan mempengaruhi ekonomi negara-negara itu. Tentunya negara-negara lain tidak ingin Indonesia menjadi macan Asia.
Tujuan Peredaran Beras Plastik :
1. Depopulation Masyarakat menengah bawah di Indonesia, sehingga jumlah masyarakat menengah bawah berkurang dengan terkena penyakit.
2. Merusak nama baik pemerintah Indonesia yang gagal mengatasi datangnya beras plastik ini.
3. Merusak perdagangan beras di pasar tradisional sehingga pembeli beras hanya membeli di supermarket dan mini market. Tujuannya jelas mengurangi kekuatan ekonomi masyarakat menengah bawah, dimana masyarakat menengah bawah ini adalah pendukung fanatik Jokowi.